Perbedaan Antara Modal Saham dan Utang dalam Membiayai Bisnis

Perbedaan Antara Modal Saham dan Utang dalam Membiayai Bisnis

ILUSTRASI/NET Perbedaan Antara Modal Saham dan Utang dalam Membiayai Bisnis (sumber foto by google, 10/03/23)--

Utang adalah sumber pembiayaan yang diperoleh dari pemberi pinjaman atau kreditur.

Bisnis dapat mengakses dana yang lebih besar melalui utang daripada modal internal, namun harus membayar kembali jumlah utang yang diberikan beserta bunga dalam jangka waktu tertentu.

Keuntungan dari penggunaan utang adalah bisnis dapat memperoleh akses ke sumber daya finansial yang lebih besar daripada hanya bergantung pada modal internal atau saham.

Selain itu, bunga yang dibayarkan atas utang biasanya dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak, mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan oleh bisnis.

Namun, terdapat juga risiko dalam menggunakan utang.

Pertama, bisnis harus membayar kembali utang dalam waktu yang ditentukan, seringkali dengan bunga yang signifikan.

Jika bisnis gagal memenuhi kewajiban ini, kreditur dapat mengambil tindakan hukum untuk mengambil aset perusahaan atau bahkan membubarkan perusahaan.

Kedua, terlalu banyak utang dapat mempengaruhi rating kredit perusahaan, yang pada gilirannya dapat mempersulit akses ke sumber pembiayaan di masa depan.

  • Perbedaan antara Modal Saham dan Utang

Perbedaan utama antara modal saham dan utang adalah siapa yang memiliki hak atas perusahaan dan bagaimana dana tersebut harus dikembalikan.

Dalam modal saham, investor memperoleh saham dan memiliki hak suara dalam perusahaan, sementara dalam utang, pemberi pinjaman hanya memiliki hak atas pembayaran kembali pinjaman beserta bunga.

Berikut adalah beberapa perbedaan lainnya antara modal saham dan utang:

Tanggung Jawab

Dalam modal saham, investor tidak memiliki tanggung jawab atas hutang perusahaan.

Mereka hanya bertanggung jawab atas jumlah yang telah diinvestasikan pada perusahaan.

Sebaliknya, dalam utang, pemberi pinjaman memiliki hak untuk menagih pembayaran kembali utang, dan bisnis harus bertanggung jawab atas pembayaran utang tersebut.

Sumber: