Para Ibu dan Calon Ibu Wajib Tahu, Berikut Gejala Speech Delay dan Cara Menstimulasinya..

Para Ibu dan Calon Ibu Wajib Tahu, Berikut Gejala Speech Delay dan Cara Menstimulasinya..

ILUSTRASI/NET Speech Delay--

HEALTH, CURUPEKSPRESS.COM - Speech delay merupakan salah satu keterlambatan perkembangan anak.

Keterlambatan yang dimaksus ialah kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu secara vocal atau berbicara.

Pada kondisi ini, anak kesulitan untuk menyampaikan isi pikirannya dengan baik, sehingga kata-katanya sulit dipahami. 

Anak pengidap speech delay mampu mengucapkan kata-kata, hanya saja mengalami kesulitan dalam mengungkapkannya.

Speech delay adalah kondisi yang dapat disebabkan karena ada masalah pada area otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi bibir, lidah, serta rahang untuk mengeluarkan suara. 

Kondisi ini juga kerap berdampak pada cara makan anak anda.

BACA JUGA:

Gejala Speech Delay pada Anak

 

  • Sulit merespon saat diajak berbicara.

Anak yang mengalami speech delay cenderung sulit merespon ketika namanya dipanggil, atau ketika diajak berinteraksi anak cenderung sibuk dengan urusannya sendiri.

  • Jarang meniru perkataan orang lain.

Ketika anak pada umunya sering meniru perkataan yang baru saja ia ketahui, anak dengan speech delay tidak melakukan hal yang sama. 

  • Kesulitan menyebutkan nama-nama benda di rumah.

Anak dengan gejala speech delay sulit untuk mengucapkan nama-nama benda yang ada dirumah, sekalipun nama benda yang simple seperti baju, sendok, dan kata benda yang sering digunakan setiap hari.

  • Lebih sering menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara saat meminta sesuatu.

Jika anak pada umumnya dapat mengucapkan sesuatu yang ia minta walupun belum sempurna seperti "num num" (meminta minum) anak dengan speech delay tidak melakukan hal yang sama. Anak dengan speech delay cenderung menunjuk atau memberikan isyarat atas keinginannya.

  • Menghindari kontak mata dengan lawan bicara.

Anak yang memilki gejala speech delay kekurangan fokus ketika diajak bicara sehingga menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya

Sumber: