Wajib tau! Bahaya Kabut Asap dan Cara Melindungi Diri

Wajib tau! Bahaya Kabut Asap dan Cara Melindungi Diri

ilustrasi kabut asap-ist-

NASIONAL,CURUPEKSPRESS.COM - Kabut asap merupakan fenomena umum yang sering terjadi. Kabut asap dapat disebabkan oleh Banyak faktor, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik, polusi udara dan faktor alam yang menimbulkan kabut asap. Selain mengganggu kualitas udara, kabut asap juga berdampak buruk pada kesehatan manusia. 

Kabut Asap yang paling sering terjadi yaitu akibat pembakaran hutan. Hal itu terjadi karena aktivitas manusia seperti kebakaran hutan yang disengaja atau perubahan iklim yang meningkatkan risiko kebakaran. Adapun praktik pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan juga berkontribusi besar terhadap Kabut Asap

Kabut asap dapat menyebabkan berbagai gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, hingga sesak napas, ini terjadi karena partikel-partikel asap mengiritasi saluran pernapasan.

 

Berikut bahaya dari kabut asap:

1. Gangguan Pernafasan

Kabut asap memliki banyak bahaya bagi kesehatan salah satunya gangguan pernapasan. Kabut asap mengandung partikel-partikel mikroskopis yang dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia. Ini bisa menyebabkan iritasi tenggorokan, hidung, dan mata. Gejala pernapasan seperti batuk, pilek, dan sesak napas.

 

2. Infeksi Saluran Pernapasan

Selanjutnya, Kabut asap juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis. Akibatnya, penderita bronkitis jadi sulit atau sesak napas dan batuk. Sementara pada pneumonia, peradangan terjadi di alveolus, sehingga kantung alveolus yang seharusnya terisi udara justru terisi cairan atau nanah.

 

3. Menganggu Kesehatan Mata

Selanjutnya, kabut asap juga memganggu kesehatan mata dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan pada mata. Ini dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan berair. jika terlalu sering terkena asap akan merusak mata. Asap akibat pembakaran juga berpotensi dapat menyebabkan degenerasi makula atau penurunan sistem penglihatan pusat yang mempengaruhi kemampuan memandang lurus ke depan.

 

Sumber: