Sumpah Palapa Sejarah dan Makna yang Dikhususkan oleh Gajah Mada

Sumpah Palapa Sejarah dan Makna yang Dikhususkan oleh Gajah Mada

ILUSTRASI/NET-ILUSTRASI/NET-

2. Isi sumpah Palapa


ILUSTRASI/NET-ILUSTRASI/NET-

Isi dari Sumpah Palapa dapat ditemukan dalam naskah Pararaton.

Dalam sumpah tersebut, Gajah Mada menyatakan:

"Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi, sira Gajah Mada: 'Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa."

Artinya: Gajah Mada, sebagai Patih Amangkubumi, tidak akan menikmati palapa (melepaskan puasa) hingga Nusantara berhasil ditaklukkan.

Ia menyebutkan berbagai wilayah yang harus ditaklukkan sebelum dapat menikmati palapa.

Menurut buku "Gajah Mada: Kisah Cinta dan Penaklukan-Penaklukannya" oleh Sri Wintala Achmad, meskipun sumpah ini dianggap sakral, beberapa sejarawan melihatnya sebagai refleksi ambisi Majapahit untuk menaklukkan Nusantara dengan cara peperangan.

BACA JUGA:Sejarah Sepak Bola Indonesia Dari Masa Penjajahan Hingga Masa Kini

BACA JUGA:Wisata Bersejarah Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Bumi Rafflesia, Bengkulu

 

Sumpah Palapa merupakan bagian penting dari sejarah Majapahit yang menunjukkan tekad dan ambisi Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara.

Meskipun berakhir dengan tragedi, ikrar ini tetap dikenang sebagai simbol keberanian dan komitmen untuk membangun kekuatan bangsa.

Sumber: