Indonesia Ada di Posisi Besar 2024 Global Crypto Adoption Index

Indonesia Ada di Posisi Besar 2024 Global Crypto Adoption Index

2024 Global Crypto Adoption Index--

CURUPEKSPRESS.COM - Indonesia mencatatkan diri sebagai salah satu dari lima negara teratas dalam 2024 Global Crypto Adoption Index, seperti yang dilaporkan dalam laporan terbaru “GTM in Asia” oleh Foresight Ventures bersama Primitive Ventures, Kamis (9/1/2025). Indonesia menempati posisi ketiga, diapit oleh India yang berada di posisi pertama dan Vietnam di posisi kelima. Filipina dan Pakistan juga berhasil masuk ke daftar ini, masing-masing berada di posisi kedelapan dan kesembilan.

 

Pesatnya adopsi kripto di Asia, termasuk Indonesia, banyak didorong oleh peran centralized exchanges (CEXs) serta komunitas yang peka terhadap fluktuasi harga. Tak main-main, Asia menyumbang hingga 37,1% dari total lalu lintas global ke CEX, menunjukkan peran penting kawasan ini dalam peta kripto dunia.

BACA JUGA:MicroStrategy Siapkan Rp 32 Triliun untuk Borong Bitcoin Lagi, Berikut Ulasannya

BACA JUGA:El Salvador Tambah Simpanan Bitcoin, Total Capai 6.000 BTC

 

Singapura Memimpin dalam Pembayaran Kripto

Di sisi lain, Singapura juga mencatatkan pencapaian luar biasa. Pada kuartal kedua 2024, pedagang di negara ini memproses transaksi kripto hampir mencapai US$1 miliar (sekitar Rp16,2 triliun), rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir. Singapura juga semakin mengukuhkan posisinya dengan menerbitkan 13 lisensi kripto pada tahun lalu, dua kali lipat dari jumlah tahun 2023. Lebih lanjut, stablecoin Ripple RLUSD yang terdaftar di negara ini menegaskan Singapura sebagai pionir dalam pembayaran berbasis kripto di Asia.

 

Pasar Kripto Tiongkok Terus Tumbuh

Sementara itu, di Tiongkok, meskipun ada anggapan larangan penuh terhadap kripto, kenyataannya pasar di sana terus berkembang. Laporan mencatat bahwa wilayah berbahasa Mandarin, termasuk Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, dan Indonesia, berkontribusi sebesar 5,9% pada lalu lintas Pump.fun, platform memecoin yang populer pada tahun lalu. Hal ini diikuti oleh India dengan 5,1%.

BACA JUGA:Token vs Koin Kripto, Mana yang Lebih Menguntungkan?

BACA JUGA:Mengoptimalkan Pemahaman Volume dalam Perdagangan Aset Kripto

 

Sumber: