200 Warga Palestina Bebas, Akui Dipukuli Hingga Tak Diberi Makan

200 Warga Palestina Bebas, Akui Dipukuli Hingga Tak Diberi Makan

Moment Pembebasan 200 Warga Palestina--

CURUPEKSPRESS.COM - Sebanyak 200 warga Palestina akhirnya menghirup udara kebebasan setelah dibebaskan oleh militer Israel dalam sebuah pertukaran tahanan dengan Hamas. Mereka mengalami berbagai pengalaman pahit selama ditahan.

Para tahanan mengaku telah mengalami penyiksaan fisik dan mental yang berat. Riyad Arafat, salah satu mantan tahanan yang turut dibebaskan, membagikan kisahnya mengenai kondisi di dalam penjara.

BACA JUGA:Dokter di Palestina Ini Tetap Dedikasi Meski Kehilangan Satu Kaki

BACA JUGA:Israel Akui Kalah Telak oleh Palestina di Medsos

 

"Para tahanan di dalam penjara Israel tersiksa, mereka dipukuli setiap pagi dan sore. Tidak ada makanan yang diberikan. Berat badan saya turun 15 kilogram. Kami menjadi sasaran marah, tetapi syukurlah itu semua demi kebebasan dan Palestina." Ungkap Arafat.

Pernyataan Arafat menguatkan dugaan bahwa perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara Israel sering kali tidak manusiawi. Ia juga menyoroti bahwa banyak tahanan lain mengalami kondisi serupa, baik secara fisik maupun mental.

BACA JUGA:Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lama

BACA JUGA:Israel Bombardir Gaza Jika Gencatan Senjata Tahap Kedua Gagal, Ini Kesepakatannya

 

Kebebasan mereka menjadi momen yang penuh haru bagi keluarga yang telah menunggu selama bertahun-tahun. Namun, trauma yang mereka alami selama masa penahanan tetap meninggalkan bekas yang mendalam.

Dengan dibebaskannya 200 warga Palestina, harapan untuk kedamaian di kawasan ini akan segera kembali. Di balik kebebasan mereka, cerita tentang penderitaan yang dialami di balik jeruji besi menjadi pengingat betapa sulitnya perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka.

Sumber: