Komisaris Tony Sumampouw Bantah Dugaan Eksploitasi oleh Taman Safari dan Oriental Circus

Tony Sumampouw--
CURUPEKSPRESS.COM - Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampouw, membantah keras tudingan soal eksploitasi terhadap para pekerja sirkus di Oriental Circus Indonesia (OCI). Ia mengatakan bahwa dugaan tersebut tidak memiliki dasar dan merupakan fitnah. “Apa yang disampaikan sama sekali mengada-ada,” ujar Tony melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 15 April 2025.
Tony menjelaskan bahwa Taman Safari Indonesia dan OCI adalah dua entitas yang berbeda secara hukum. Menurutnya, mengaitkan keduanya secara langsung adalah kekeliruan. Ia menegaskan bahwa Taman Safari tidak memiliki hubungan legal dengan manajemen OCI.
BACA JUGA:Viral Video Perundungan di Gowa, Polisi Akhirnya Berhasil Amankan Pelaku
Kasus dugaan pelanggaran HAM oleh pengelola OCI, termasuk Taman Safari, sebenarnya bukan hal baru. Isu ini pernah mencuat di tahun 1997 dan sempat ditangani oleh Komnas HAM. Tony mengklaim bahwa saat itu pun Taman Safari tidak terbukti terlibat secara langsung.
Komnas HAM mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut adanya pelanggaran HAM dalam operasional OCI yang diduga melibatkan Taman Safari. Pelanggaran tersebut mencakup hak anak untuk mengetahui identitasnya dan bebas dari eksploitasi. Komnas HAM bahkan menyarankan Taman Safari dan OCI untuk menghentikan segala praktik yang berpotensi melanggar hak asasi manusia.
BACA JUGA:Klarifikasi Rapper Asal AS Azealia Banks Usai Viral Karena Sebut Indonesia Tempat Sampah Dunia
BACA JUGA:Geger! Sebuah Video Perundungan Pelajar di Gowa Viral di Media Sosial
Dalam laporan tertulis dari pendamping korban, disebutkan bahwa sekitar 60 anak kecil dipisahkan dari orang tua mereka oleh OCI dan Taman Safari. Anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun itu diduga dipekerjakan tanpa upah dan tidak diberikan pendidikan. Mereka juga disebut tidak diberi tahu identitas aslinya oleh pihak Taman Safari maupun OCI.
Sejumlah korban, yang kini sudah dewasa, mengaku pernah mengalami penyiksaan saat bekerja sebagai pemain sirkus dalam jaringan Taman Safari. Beberapa dari mereka menceritakan perlakuan buruk seperti pemukulan, penyetruman, hingga dipaksa bekerja dalam kondisi sakit. “Kami bahkan dipaksa makan kotoran hewan dan dipisahkan dari anak saat melahirkan,” ujar salah satu korban.
BACA JUGA:Viral Tren Joget THR, Warganet Samakan dengan Tarian Yahudi
BACA JUGA:Viral Anak SMA Melahirkan di Warung Terekam CCTV Warga, Bayinya Dibuang di Semak-Semak!
Sumber: