Mengungkap Bahaya Seblak! Kenapa Makanan Favorit Ini Tidak Sehat?

Mengungkap Bahaya Seblak! Kenapa Makanan Favorit Ini Tidak Sehat?

Mengungkap Bahaya Seblak! Kenapa Makanan Favorit Ini Tidak Sehat?--

CURUPEKSPRESS.COM - Seblak, makanan khas Sunda yang terkenal dengan cita rasa pedas, sangat digemari oleh banyak orang, terutama anak muda. Namun, dr. Santi, seorang spesialis manajemen kesehatan, memperingatkan bahwa seblak tidak seharusnya dikonsumsi secara berlebihan. Menurutnya, seblak termasuk dalam kategori makanan yang tidak sehat jika sering dijadikan makanan utama.

Kandungan nutrisi dalam seblak umumnya rendah, didominasi oleh karbohidrat olahan seperti kerupuk atau mie. Sementara itu, sumber protein dan sayurannya minim. Jika seblak dijadikan pilihan makanan sehari-hari, dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi esensial bagi tubuh. Hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

BACA JUGA:Resep Seblak Cilok

BACA JUGA:Resep Bumbu Seblak

 

Salah satu masalah utama dari seblak adalah tingginya kandungan sodium. Garam dan penyedap rasa yang digunakan dalam seblak dapat mencapai batas asupan sodium yang dianggap aman. Konsumsi sodium berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal. Selain itu, beberapa jenis kerupuk mungkin juga mengandung bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Seblak yang identik dengan rasa pedasnya dapat menimbulkan masalah pencernaan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap cabai. Penggunaan cabai dalam jumlah banyak berisiko memicu sakit perut atau diare. Mengonsumsi makanan pedas menjelang tidur juga dapat mengganggu kualitas tidur, akibat peningkatan suhu tubuh.

BACA JUGA: Ini Diaa!! Resep Seblak Tulang

BACA JUGA: Resep Seblak Pedas Gurih

 

Meskipun seblak memiliki potensi buruk, ada cara untuk menikmatinya dengan lebih sehat. Dr. Santi menyarankan agar seblak dibuat sendiri di rumah untuk mengontrol bahan dan kebersihannya. Menambahkan sumber protein seperti ayam atau telur, serta memperbanyak sayuran, dapat membuat seblak lebih bergizi.

Sebagai kesimpulan, seblak sebaiknya dinikmati sebagai makanan rekreasi, bukan sebagai makanan pokok. Dengan pengolahan yang tepat dan pengendalian porsi, seblak tetap bisa menjadi pilihan yang menyenangkan tanpa mengorbankan kesehatan.

 

Sumber: