Geger! Grup “Fantasi Sedarah” di Facebook, Sarang Predator Seksual Di Dunia Maya

Geger! Grup “Fantasi Sedarah” di Facebook, Sarang Predator Seksual Di Dunia Maya

Grup “Fantasi Sedarah” di Facebook, Sarang Predator Seksual Di Dunia Maya--

CURUPEKSPRESS.COM - Sebuah grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah' menggegerkan warganet setelah diketahui menjadi wadah diskusi mengenai fantasi inses, termasuk yang melibatkan anak-anak. Grup ini, yang beranggotakan ribuan pengguna, menjadi sorotan publik karena dianggap sebagai tempat berkumpulnya predator seksual dan pelaku pedofilia.

Tangkapan layar percakapan dalam grup tersebut telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, memicu kekhawatiran akan keselamatan anak-anak di dunia maya. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mendesak pihak kepolisian untuk segera menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam grup tersebut. Ia menekankan bahwa aktivitas dalam grup tersebut dapat dikenakan pidana dan harus segera dihentikan sebelum menimbulkan korban di dunia nyata.

BACA JUGA:Geger! Sebuah Video Perundungan Pelajar di Gowa Viral di Media Sosial

BACA JUGA:Geger! Dua Prajurit TNI AL Dihukum Penjara Seumur Hidup Setelah Tembak Bos Rental

 

Fenomena ini mencerminkan bagaimana media sosial dapat disalahgunakan untuk menyebarkan konten yang meresahkan dan berbahaya. Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi dengan grup Facebook 'Penggemar Singlet Anak SD' yang menampilkan foto-foto anak laki-laki dan diduga terkait dengan aktivitas pedofilia. Polisi saat itu meneliti grup tersebut setelah mendapat laporan dari masyarakat. Kejadian ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap konten yang beredar di media sosial, terutama yang berkaitan dengan eksploitasi anak.

Pakar anak dari Universitas Indonesia, Dr. Maria Ulfa, menyatakan bahwa keberadaan grup seperti 'Fantasi Sedarah' menunjukkan semakin terkikisnya ruang aman bagi anak-anak di dunia maya. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas online anak-anak mereka dan memberikan edukasi mengenai bahaya yang dapat mengintai di internet. Selain itu, Dr. Maria juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif melaporkan konten yang mencurigakan atau berbahaya kepada pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti.

BACA JUGA:Viral! Video Syur 30 Menit Calla Pramuka Gegerkan Medsos, Benarkah Masih SMP?

BACA JUGA:Geger Penemuan Ladang Ganja di TN Bromo Tengger Semeru, Ini Penjelasan Menhut

 

Menanggapi kasus ini, pihak Facebook menyatakan bahwa mereka memiliki kebijakan untuk menghapus grup yang membagikan konten yang melanggar standar komunitas mereka. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten berbahaya. Oleh karena itu, kerjasama antara platform media sosial, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan online yang aman bagi semua pengguna, terutama anak-anak.

Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab. Edukasi mengenai privasi, keamanan data, dan bahaya konten negatif harus diberikan sejak dini agar anak-anak dapat mengenali dan menghindari situasi yang berisiko. Selain itu, penggunaan perangkat lunak pengawasan dan pengaturan kontrol orang tua pada perangkat digital dapat membantu memantau aktivitas online anak-anak.

 

Sumber: