Yuk Raih Keberkahan dengan Puasa Di Bulan Dzulhijjah, Begini Caranya!

Yuk Raih Keberkahan dengan Puasa Di Bulan Dzulhijjah, Begini Caranya!

Keberkahan dengan Puasa Di Bulan Dzulhijjah--

CURUPEKSPRESS.COM - Bulan Dzulhijjah 1446 H akan dimulai pada 28 Mei 2025, menandai kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah. Puasa Dzulhijjah, terutama pada sembilan hari pertama, memiliki keutamaan luar biasa. Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah selain sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

Terdapat banyak keutamaan puasa Dzulhijjah yang meliputi pahala yang berlipat ganda, penghapusan dosa, dan Allah SWT bebaskan dari api neraka. Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, khususnya, dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Adapun Niat puasa Dzulhijjah dapat dilafalkan pada malam hari sebelum fajar atau di pagi hari sebelum tergelincirnya matahari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, niat puasanya adalah:

"Nawaitu shauma syahri Dzulhijjah sunnatan lillâhi ta‘ala."

BACA JUGA:Mengapa Puasa Sebelum Medical Check Up Sangat Penting? Ini Alasannya

BACA JUGA:Manfaat Minum Air Putih saat Perut Kosong setelah Berpuasa

 

Puasa Dzulhijjah dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Hari ke-8 dikenal sebagai puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 sebagai puasa Arafah. Puasa ini tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji. Selain puasa, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah lain seperti shalat, dzikir, dan sedekah selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Amalan-amalan ini merupakan amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Bagi yang memiliki hutang pada saat puasa Ramadhan, puasa Dzulhijjah dapat diniatkan sekaligus untuk qadha dan sunnah, menurut sebagian ulama, termasuk mazhab Syafi’iyah, membolehkan penggabungan niat tersebut. Artinya seseorang dapat meniatkan puasa qadha Ramadhan sekaligus berharap mendapatkan pahala puasa sunnah Dzulhijjah.

BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Gusi Berdarah saat Puasa

BACA JUGA:Manfaat Puasa bagi Orang dengan Masalah Asam Lambung

 

Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa amal ibadah yang tidak bersifat khusus dapat digabungkan niatnya. Adapun beberapa ulama dari mazhab Maliki dan lainnya mereka berpendapat bahwa puasa wajib dan sunnah memiliki tujuan yang berbeda, sehingga niatnya harus dipisahkan. Menurut pandangan ini, puasa qadha Ramadhan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah Dzulhijjah.

Manfaatkan momentum Dzulhijjah ini untuk meningkatkan ibadah dan meraih keberkahan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan di bulan yang mulia ini. Keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat besar, setiap detiknya layak dimanfaatkan dengan ibadah yang ikhlas dan sungguh-sungguh.

BACA JUGA:Langkah Mudah Atasi Kulit Kering Ketika Puasa Agar Lembap Seharian

Sumber: