Bikin Heboh!! Dedi Mulyadi Larang Sekolah Beri PR, Ternyata ini Alasan nya

Bikin Heboh!! Dedi Mulyadi Larang Sekolah Beri PR, Ternyata ini Alasan nya

Dedi Mulyadi Larang Sekolah Beri PR-Screenshot dari akun tiktok milik _@Dedi Mulyadi Official_-

CURUPEKSPRESS.COM - Di Jawa Barat, dunia pendidikan kembali diguncang kebijakan yang bikin penasaran: bagaimana jadinya kalau sekolah nggak ada PR? Pertanyaan itu kini bukan sekadar wacana, melainkan mulai jadi kenyataan. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghapus pemberian pekerjaan rumah (PR) kepada siswa. Lewat Surat Edaran (SE) No. 81/PK.03/DISDIK, yang resmi dirilis pada 4 Juni 2025, para guru di seluruh pelosok provinsi diinstruksikan tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Kunjungi Anggota Geng Motor di Polres Cirebon, Beri Teguran dan Motivasi

BACA JUGA:Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Laporkan Wali Murid ke Bareskrim, Ada Apa??

 

Hal itu pun menuai banyak pertanyaan dari masyarakat, Terlebih lagi sebelum nya Dedi Mulyadi dikabarkan akan memberlakukan jam masuk sekolah baru. Para siswa akan berangkat ke sekolah lebih pagi, yakni pada pukul 06.30. Kini ia memberikan aturan baru terkait dengan pemberian PR.

PR atau pekerjaan rumah sudah erat kaitannya dengan para siswa. PR seringkali diberikan oleh guru agar para siswa bisa mengulang pelajaran yang telah diajarkan di sekolah saat di rumah. Bukan tanpa alasan, ternyata Dedi memiliki alasan tersendiri sebelum memberlakukan kebijakan tersebut.

SE Gubernur Jawa Barat No. 81/PK.03/DISDIK menegaskan bahwa tujuan utama larangan PR adalah memberikan ruang lebih luas bagi anak-anak untuk beristirahat, membantu orang tua di rumah, serta mengembangkan potensi diri melalui kegiatan yang lebih variatif di luar jam sekolah.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Mengakui Diri nya Sombong, Ternyata ini Alasan nya!!!

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Rencanakan Sekolah Masuk Pukul 06.30, Ini Tanggapan Mendikdasmen

 

Dalam edaran tersebut, Gubernur menyebutkan, “Pendidikan harus mampu menciptakan ruang keseimbangan antara belajar dan tumbuh kembang anak. Pekerjaan rumah kerap mengurangi kesempatan anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat di luar pelajaran formal.”

" Sebelum ini PR PR yang dibawa kerumah itu dikerjakan oleh orangtua nya. Jadi tidak efektif membuat PR," Kata Dedi melansir dari Kompas.com Minggu (8/6/2025).

Menurut Dedi langkah ini juga bisa membantu siswa di Jawa Barat untuk terhindar dari depresi saat berada di rumah. Sebagai pengganti PR, Dedi mengarahkan agar siswa bisa lebih difokuskan untuk mengasah kreativitas, minat, dan bakat seperti bermusik ataupun kegiatan seni lainnya.

Sumber: