Ternyata Ini Alasan Suzuki Jimny Tipe JB64 Tidak Diproduksi di Indonesia

Ternyata Ini Alasan Suzuki Jimny Tipe JB64 Tidak Diproduksi di Indonesia

Suzuki Jimny JB64, generasi keempat dari SUV legendaris Suzuki ini, telah menarik perhatian pecinta otomotif di seluruh dunia sejak peluncurannya pada tahun 2018. -Sc Tiktok @Gridoto.com-

CURUPEKSPRESS.COM - Suzuki Jimny JB64, generasi keempat dari SUV legendaris Suzuki ini, telah menarik perhatian pecinta otomotif di seluruh dunia sejak peluncurannya pada tahun 2018. Desain kotak klasik, kemampuan off-road mumpuni, dan dimensi kompak menjadikan Jimny sebagai kendaraan yang unik dan ikonik. Namun, meski permintaannya tinggi di pasar Indonesia, Jimny JB64 hingga kini belum juga diproduksi secara lokal. Mengapa demikian?

Berdasarkan dari data otomotif Jepang, Suzuki Jimny JB64 adalah varian kei car yang khusus untuk pasar Jepang, yang memiliki mesin 660 cc turbo, sumbu roda lebih pendek, dan dimensi lebih kecil. Suzuki Jimny JB64 memiliki bumper yang lebih pesek, tidak ada overfender, tidak ada ban serep di belakang.

BACA JUGA:Kamu Harus Tahu Ada Skutik Retro Canggih Harga Rp19 Jutaan? Ini dia Suzuki Let's 2025, Simak Keunggulannya!

BACA JUGA:Suzuki Fronx vs Honda WR-V Mana yang Lebih Unggul di Segmen SUV Kompak?

 

Suzuki Jimny JB64 memang sangat menarik bagi para pecinta mobil off-road, karena memiliki bobot yang ringan, tenaga yang cukup, dan harga yang lebih murah. Namun, sayangnya Suzuki Jimny Varian JB64 ini ternyata oleh Suzuki tidak dipasarkan di Indonesia, atau bahkan di luar Jepang. Apa alasan di balik keputusan ini? 

Menurut Joshi Prasetya selaku Strategic Planning Department Head dari PT Suzuki Indonesia Sales (SIS) menjelaskan, alasan utama adalah karena perbedaan kebutuhan dan kondisi antara pasar Jepang dan Indonesia. "Secara teknis sebetulnya bisa kita lihat kebutuhan di Jepang dan di Indonesia berbeda ya," katanya. "Jalanan di Indonesia juga kan banyak tanjakannya ya, itu juga jadi pertimbangan pastinya. Sedangkan di Jepang itu relatif landai jalannya, jadi dengan mesin yang kapasitasnya kecil relatif cukup," tambahnya.

Selain itu, ada juga faktor regulasi yang membatasi mobil kei car untuk masuk ke Indonesia. Mobil kei car memiliki standar emisi yang berbeda dengan mobil biasa, sehingga harus melalui proses uji tipe yang lebih rumit dan mahal. Mobil kei car juga memiliki pajak yang lebih tinggi di Indonesia, karena tidak termasuk dalam kategori low cost green car (LCGC). Hal ini tentu akan membuat harga jual Jimny JB64 menjadi tidak kompetitif di pasar Indonesia.

BACA JUGA:Mirip Suzuki Karimun Versi Modern, Mobil Compact Ini Bisa Tempuh 658 KM

BACA JUGA:Suzuki Fronx Hybrid! Efisiensi BBM Tinggi dengan Teknologi Ramah Lingkungan

 

Meski Suzuki Jimny JB64 sangat diminati di Indonesia, keputusan untuk tidak memproduksinya secara lokal didasarkan pada berbagai faktor, mulai dari efisiensi produksi, keterbatasan kapasitas pabrik, regulasi pemerintah, hingga skala permintaan yang terbatas. Hingga saat ini, pecinta Jimny di Tanah Air harus bersabar dengan sistem inden dan harga yang relatif tinggi karena masih mengandalkan unit impor.

Namun, tetap ada harapan. Jika permintaan terus meningkat dan regulasi otomotif di Indonesia lebih mendukung, bukan tidak mungkin Suzuki akan mempertimbangkan untuk merakit Suzuki Jimny secara lokal di masa depan.

*) Penulis merupakan peserta magang di Curup Ekspress Online

Sumber: