Sampah Kian Menumpuk
KEPAHIANG, CE - Masalah sampah agaknya masih menjadi tranding topik di tengah masyarakat Kepahiang. Hampir di setiap sudut, masyarakat memperbincangkan masalah sampah. Tak jarang solusi terhadap masalah inipun ikut dibahas dalam perbincangan tersebut. Munculnya pembahasan masalah sampah di masyarakat ini tak lepas dari kejadian 4 hari terakhir dimana sampah kian menumpuk tinggi. Baik itu sampah rumah tangga maupun sampah pasar. Ini lantaran dalam beberapa hari tersebut truk pengangkut sampah tak terlihat melakukan aktivitasnya. Kondisi ini tak hanya menyebabkan tumpukan yang meninggi namun aroma tak sedap juga mulai menyebar masuk ke hidung masyarakat yang melintas walau tanpa diundang. Lalat serta mahluk serangga lainnya juga semakin banyak berhinggapan. Disadari atau tidak mereka bisa menjadi agen penyebar penyakit yang handal yang bisa menyerang manusia. Termasuk anak-anak. Tak adanya aktivitas pengangkutan sampah yang biasa dilakukan ini mulai dirasakan oleh masyarakat. Wati (45) warga Desa Karang Anyar misalnya. Ia mengaku sudah 4 hari ini truk sampah tidak mengangkut sampah. "Saya tiap hari jualan beras di dekat pembuangan sampah ini. Kalau tidak diangkut oleh truk sampah, lama-lama kami di pasar ini tidak tahan baunya. Kadang lalat banyak berkerumbung di tumpukan sampah itu," keluh Wati kepada koran CE. Tumpukan sampah di Pasar Kepahiang ini memang banyak dikeluhkan para pedagang. Termasuk warga yang melintas. Hal ini jugalah yang membuat Umar, pemilik toko pupuk di Pasar Kepahiang juga merasakan keluhan yang sama dialami Wati. "Sampah yang tertumpuk sangat menggangu aktivitas jual beli. Cuma mau dibilang apa, karena memang posisi toko kami tepat disamping bak sampah ini. Mau tidak mau ditahan kalau bau sampah yang menyengat tersebut," kata H Umar. Ia meminta kepada petugas sampah agar diangkut setiap hari. Ini untuk mengantisipasi penumpukan. "Sebaiknya sampah ini diangkut setiap hari agar tidak menumpuk terlalu banyak," imbuhnya. (CE3)
Sumber: