50 Orang Teridentifikasi

50 Orang Teridentifikasi

KEPAHIANG, CE - Tracking atau penelusuran yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang terhadap 3 pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) warga Bukti Sari Kecamatan Kabawetan Kepahiang, sedikitnya berhasil mengidentifikasi 50 lebih orang yang pernah melakukan kontak erat terhadap ke 3 pasien.
"Tracking belum semuanya selesai kami lakukan, masih ada beberapa informasi lagi yang masih kami kumpulkan dari keterangan ke 3 pasien," ungkap Kepala Dinkes Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.Km, M.Si melalui Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Wisnu Irawan S.Kep, MM.
Namun demikian dikatakan Wisnu, sampai dengan kemarin Minggu, (5/7) sedikitnya sudah ada 50-an nama yang dicurigai pernah melakukan kontak erat terhadap pasien, diantaranya keluarga terdekat pasien, kerabat dan beberapa orang pelayat.
"Terbanyak temuan hasil tracking ada pada pasien 08," sebutnya.
Karena menurut Wisnu, hal ini dikarenakan, status pasien yang bekerja sebagai tenaga honorer yang kesehariannya banyak bersama orang orang lain.
"Untuk berapa jumlah pastinya besok (Hari ini, red) saja setelah kami rekap, karena yang melakukan tracking ini orangnya banyak, yang pasti akan lebih dari 50-an orang," jelasnya.
Untuk menghindari terjadinya ledakan kasus, singkat Wisnu, Pihaknya sudah mengingatkan orang dengan nama nama terjaring dari hasil tracking untuk bisa mengisolasi diri secara mandiri dibawah pengawasan Pemdes Setempat.
Terpisah Kepala Desa Bukit Sari Sutrimo, yang dikonfirmasi melalui sambungan Ponselnya kemarin kepada CE, mengatakan jika saat ini pihaknya sudah melakukan pengawasan ketat terhadap siapa saja orang yang akan keluar masuk desa yang dipimpinnya.
"Alhamdulillah kalau untuk 3 orang yang sudah terkonfirmasi positif Corona semuanya sudah diisolasi, kami Pemdes ikut serta dalan melakukan pengawasan terhadap ke 3 nya," ungkap Kades.
Dikatakannya, guna menghindari penularan dan menularkan, pihaknya sudah kembali mengakatifkan Posko Satgas Covid-19 diwilayah desanya. Yang tujuannya melakukan pengawasan ketat terhadap siapa saja yang akan keluar dan masuk desa.
"Sekarang ini siapa saja yang kelaur masuk desa semuanya kami data dan kami awasi, kami tidak mau adanya penambahan pasien baru lagi dari desa kami," pungkasnya (CE7)

Sumber: