Serapan Anggaran Dua OPD Masih Rendah
KEPAHIANG, CE - Hingga akhir semester pertama tahun anggaran 2020, masih ada ada dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diketahui serapan anggarannya masih terbilang rendah dibawah 23 persen. Dua OPD tersebut masing-masing Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BLUD RSUD Kepahiang. Sedangkan untuk total serapan anggaran kesekuruhan dari dari 36 OPD yang ada di Kabupaten Kepahiang baru mencapai 29,9 persen lebih atau baru Rp. 204.928.735.791,29 dari total pagu anggaran dalam APBD Kepahiang 2020 sebesar Rp. 804.104.729.095,33.
Ini diketahui setelah kemarin Selasa (14/7) Pemkab Kepahiang menggelar Rapat Pimpiman Tim Evaluasi Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) semester pertama tahun anggaran 2020 di ruang Rapat Setdakab Kepahiang yang dipimpin langsung Bupati Kepahiang Dr. Ir Hidayattullah Sjahid, MM, IPU.
Dari hasil evaluasi tersebut juga diketahui ada 22 OPD yang serapannya diatas 35 Persen, 12 OPD kurang dari 35 persen dan diatas 23 persen. Sedangkan ada 2 OPD yang masih dibawah 23 persen.
Dijelaskan Bupati, Jumlah pagu anggaran di BLUD RSUD Kabupaten Kepahiang T.A 2020 sebesar Rp 55.868.648.492.77. Yang Sudah terealisasi saat ini 16,61 persen. Kemudian Dinas PUPR dari pagu anggaran RP 74. 782.334.901.35. Yang sudah terealisasi 8,36 persen.
"Ini bukan ada, hanya saja ada permasalahan Covid-19 ini, sehingga ada beberpa kegiatan di masing masing OPD yang belum bisa dilaksanakan," ungkap Bupati.
Namun dijelaskannya, seiring waktu, yang masih tersisa 6 bulan kedepan, dirinya optimis masing masing OPD bisa mengejar realisasi serapan dari masing masing pagu anggaran yang ada.
"Masih ada waktu bagi OPD yang masih rendah. Ini masalah teknis, mudah-mudahan masih bisa dikejar selama lebih kurang enam bulan ini," demikian Bupati.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kepahiang Rudi Andi Silaloho, ST yang ditemui selesai kegiatan, membenarkan jika OPD yang dipimpinnya merupakan OPD yang paling kecil melaksanakan serapan anggaran sampai dengan semester pertama 2020.
"Secara laporan memang PUPR terkecil serapannya dibandingkan OPD lainnya, baru 8,36 persen dari pagu RP 74. 782.334.901.35," ungkapnya.
Tapi jika dilihat pada realits kegiatan yang sedang dilakukan PUPR saat ini sebut Rudi, PUPR merupakan OPD yang tertinggi dalam serapan anggaran. Hanya saja tegas Rudi, dari beberapa kegiatan yang sudah berjalan, uangnya masih ada di Kasda.
"Untuk diketahui saja ya, proyek SMI anggarannya itu ada Rp.50 miliar semuanya sudah dikerjakan. Tapi sampai sejauh ini dari 3 kontraktor yang mengerjakan belum ada satupun yang melakukan penarikan, sehingga ini dianggap belum terserap," beber Rudi.
Artinya tegas Rudi, secara teori serapan anggaran anggaran pada OPD yang dipimpinnya sudah diatas 50 persen, jika semua poroyek SMI sudah melakukan penarikan
Tepra Kepahiang kemarin juga dihadiri Kajari Kepahiang H Lalu Syaifudin SH, MH, Sekda Kepahiang Zamzami Zubid SE, MM dan seluruh Pimpinan OPD. (CE7)
Sumber: