Lembaga Pendidikan Diimbau Harus Kreatif
BENGKULU, CE - Lembaga pendidikan khususnya di Provinsi Bengkulu harus lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran pada siswa dengan sistem Dalam Jaringan (Daring), di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang sejauh ini masih melanda. Ini disampaikan salah satu tokoh pendidikan di Provinsi Bengkulu, Dani Hamdani, Selasa (4/8) kemarin.
Menurut Dani, lahirnya berbagai keluhan dari orang tua siswa, tak menutup kemungkinan disebabkan lantaran pembelajaran sistem Daring ini mulai menuai kebosanan.
"Maka dari itu lembaga pendidikan harus menuntut gurunya untuk lebih kreatif, terutama saat memberikan pelajaran pada siswa. Dalam artian jangan hanya tugas saja yang diberikan," kata Dani.
Jadi, lanjut Dani, harus lebih bervariasi dalam pembelajaran yang diberikan, walaupun dilakukan secara online. Kemudian tidak ada salahnya menerapkan beberapa metode, seperti Study Club.
"Dimana guru-guru mengunjungi siswanya, misal dalam kunjungan itu dikhususkan untuk 5 orang siswa saja. Kemudian di hari berikutnya 5 siswa lagi," jelas Dani.
Disinggung pembelajaran tatap muka, Dani menyampaikan, pada prinsipnya di tengah pandemi Covid-19, lebih baik mengikuti petunjuk yang lebih tahu.
"Seperti halnya pandangan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Yang mana lebih baik kita bersabar-sabar dengan kebosanan pembelajaran, ketimbang sakit dan harus mengurus anak yang terpapar," ujar Dani.
Apalagi, sambung Dani, berdasarkan data yang ada, Indonesia merupakan negara di Asia yang memiliki angka tertinggi anak-anak usia sekolah terpapar Covid-19.
"Bahkan beberapa diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Tentu saja ini menunjukkan jika anak-anak rawan terpapar Covid-19. Makanya lebih baik kita mengikuti petunjuk itu saja," singkat Dani. (CE2)
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*geniee */?> /*amp advernative */?>