Usaha Travel Dapat Hantaman Besar, Ditengah Pandemi Covid
BENGKULU, CE - Ditengah pandemi Covid-19 saat ini kondisi perusahaan perjalanan atau travel mendapatkan hantaman yang cukup besar. Ini sebagaimana diungkapkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Bengkulu, Kurniawan Lesandri Adnan.
"Selain online yang saat ini menghantam usaha perjalanan dan travel, pandemi Covid-19 juga cukup besar mempengaruhi produktivitas kita," sampinya.
Maka dari itu ia berharap pergantian kepengurusan ASITA ini diharapkan dapat menjadi angin segar bagi mereka para pelaku usaha perjalanan terutama yang tergabung dalam ASITA. Oleh karena itu, diharapkan kepengurusan DPD ASITA Bengkulu yang baru dapat berkolaborasi bersama seluruh stakeholder agar mampu bertahan.
"Saya tekankan sekali lagiuntuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan travel saat ini kuncinya yaitu berkolaborasi, tanpa kolaborasi dengan pemangku kepentingan maka akan sulit," ujarnya.
Menurutnya, selain berkolaborasi, Ia mengaku, perusahaan travel juga harus mampu menghasilkan ide-ide kreatif seperti mengadakan paket promosi wisata maupun memperkenalkan pariwisata daerah melalui sosial media. Hal tersebut dilakukan agar industri pariwisata di daerah tetap eksis dan dicari para wisatawan.
"Kita harus new normal, perusahaan travel itu tidak hanya fokus jual tiket. Harus mampu menghasilkan ide-ide kreatif yang mampu menggairahkan pariwsata di Bengkulu," ujarnya.
Terpisah Ketua DPD ASITA Bengkulu, Ahmad Zairi mengaku, akan berkolaborasi bersama pemerintah daerah dan pusat untuk memajukan pariwisata di daerah. Dengan begitu perusahaan travel di daerah akan kembali bergairah.
"Kami siap majukan pariwisata daerah dengan berkolaborasi bersama pemerintah," ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi tersebut nantinya akan menghasilkan satu kekuatan yang nyata untuk memajukan industri pariwisata. Tanpa kolaborasi maka akan sulit perusahaan travel mampu bertahan. Lebih lagi, pandemi Covid-19 secara terang-terangan telah membuat hampir 90 persen perusahaan travel kehilangan pasar.
"Dimasa pandemi ini tentunya kita akan sama-sama saling mensupport dan berkolaborasi agar bisa bertahan," pungkasnya. (CE2)
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*geniee */?> /*amp advernative */?>