Oknum Guru Sabu Pernah Direhabilitasi, Andri Heryanto, MPd, Dia Guru yang Baik
KEPAHIANG, CE - Terungkap dari penangkapan DRM (39) warga Desa Pematang Donok Kecamatan Kabawetan Kepahiang, yang diketahui berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tenaga pengajar di salah satu SMA Favorit di Kabupaten Kepahiang. Diketahui Jika DRM yang diangkat menjadi ASN pada tahun 2008 ini, sudah pernah menjalani rehab atas ketergantungan narkoba jenis Sabu.
Fakta ini disampaikan salah seorang rekan DRM yang meminta untuk identitasnya dirahasiakan.
"Sebenarnya kami sudah sering mengingatkan dia DRM, tapi tampaknya apa yang kami sampaikan kedia tidak pernah di dengarnya," ungkapnya.
Menurutnya, mungkin peristiwa ini akan menjadi titik awal bari DRM jika ingin menyadari kesalahan yang sudah berulang kali dilakukannya. Sebab sebelumnya DRM, juga pernah menjalani masa rehab atas ketergantungan dirinya pada barang haram itu.
"Dulukan dia (DRM,red) pernah direhab," ingatnya.
Setelah selesai menjalani masa rehab, kala itu memang RDM terlihat lebih baik dari sebelumnya, DRM lebih rajin salat.
"Sampai-sampai merokok saja DRM sudah tidak lagi," ujarnya.
Memang dalam kurun waktu 3 bulan belakangan ini DRM, kembali menunjukan sikap yang aneh, dan puncaknya, sumber mengetahui kalau DRM diamankan polisi karena kedapatan tengah mengkonsumsi sabu.
"Kaget jugalah dapat kabar itu, tapi bagaimana lagi, selaku kawan kami sudah mengingatkannya," katanya.
Guru yang Baik
Terpisah Kepala Sekolah dimana DRM mengajar Andri Haryanto M.Pd, menjelaskan jika DRM selama ini dikenal sebagai guru dan wali kelas yang baik, rajin salat serta menjadi guru pelopor pembelajaran secara daring selama masa pandemi Covid-19.
"Jujur kami kaget, sempat tidak percaya dan prihatin atas apa yang sekarang di alami salah seorang tenaga pengajar kami," ungkap Andri.
Dijelaskannya, selama ini pihak sekolah dan rekan-rekan seprofesi DRM, tidak pernah manaruh curiga terhadap DRM, karena tidak ada yang aneh dari DRM. Dikatakan Andri, selaku diamankan polisi, sehari sebelumnya. Selasa (25/8) DRM, masih menjalankan tugasnya sebagai pengajar, dan sempat memberikan materi pembelajaran bagi para siswa secara online.
"Jujur kami akui, dia (RRM,red) guru yang baik, paling disiplin dalam waktu, dan guru yang di sukai murid, karena cara penyampaian materi pembelajarannya cukup bagus," ujarnya.
Dikatakan Andri, selain guru yang baik, sepengetahuannya DRM, juga guru yang taat dalam menjalankan perintah agama. Hal ini dibuktikan dengan yang bersangkutan rajin Salat.
"Kalau untuk urusan agama kami akui dia cukup taat, bukan saja dalam melaksanakan salat wajib, yang sunah pun dia yang paling rajin, ridak pernah tinggal melaksanakan salat duha setiap pagi," bebernya.
Namun dibalik itu semua sampai Andri, di luar lingkungan sekolah dirinya tidak mengetahui kesehatian DRM. Termasuk dengan persoalan pribadi yang sedang dihadapi DRM.
Ditanya soal tugas sekolah selama DRM menjalani masa hukuman atas kesahanannya, ditegaskan Andri, pihaknya sudah melakukan rapat dewan guru, menunjuk penganti sementara fungsi DRM, baik sebagai wali kelas maupun sebagai guru mata pelajaran. "Kalu untuk masalah tugas dan fungsi dia di sekolah tidak ada masalah semua bisa digantikan dengan guru-guru yang lain, tadi (Kemarin,red) saya sudah tunjuk pengantinya," sebutnya.
Hanya saja tegas, Andri saat ini pihanya tengan membuat laporan atas apa yang terjadi pada DRM untuk di laporkan pada Dinas Provinsi.
"Kalau untuk sanksi sejauh ini belum ada yang diputuskan untuk dia, kami baru akan menyampaikan laporan ke Dinas," singkat Andri. (CE7)
Klik Juga Icon Medsos CE Dibawah Ini:
Sumber: