Kepahiang Kaya Air, Wabup Soroti Ikan Impor dari Luar
CE ONLINE - Wakil Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata SIP, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP).
Apa pasalnya? Berdasarkan hasil Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan kemarin Jumat (19/3) ke Balai Benin Ikan (BBI) Desa Peraduan Binjai Kecamatan Tebat Karai. Ekspetasi Wabup tidak seperti yang dibayangkan.
Dengan kondisi lahan BBI yang luas, serta kapasitas air yang melimpah, BBI Kepahiang belum bisa memberikan kontribusi besar bagi daerah dan masyarakat Kepahiang. Bahkan yang mengejutkan lagi jika sebagian besar ikan yang menjadi Kebutuhan konsusmsi msyarakat Kepahiang selama ini, berasal dari luar Kepahiang, seperti Curup, Bengkulu Utara dan Lubuk Linggau Sumsel.
"Seharusnya dengan sumber daya alam kita (Kepahiang, red) kaya akan air dan perairan seharusnya kita tidak perlu lagi untuk impor ikan, bahkan jika dikelola dengan benar dan baik kita yang bisa eskpor ikan untuk mencukupi kebutuhan ikan dari daerah daerah lain," ungkap Wabup.
Dari 9 Kabupaten dan 1 kota di Bengkulu ini. Tegas Wabup, hanya Kabupaten Kepahiang yang memiliki sumber daya alam air yang banyak, baik air permukaan maupun sumber air bawah tanah.
Akan tetapi hal tersebut ditegaskannya, belum bisa termanfaatkan dengan baik. Masih dikatakan Wabup, sejarah Kepahiang pernah menjadi daerah produsen ikan air tawar, yang juga sempat menjadi pemasok bagi daerah daerah lain akan tetapi sekarang sebalikanya Kepahiang menjadi daerah yang mendatangkan ikan dari daerah luar.
"Kedepan kami harapkan dengan kebersamaan, kejadian yang selama ini tidak terulang, setidaknya kita bisa mencukupi kebutuhan pangan ikan bagi warga kita sendiri tidak lagi infor dari daerah luar," tegas Wabup.
Lebih lanjut ditegaskan Wabup, pengembangan budidaya ikan dengan target minimal memenuhi kebutuhan konsumsi bagi warga kepahiang, merupakan salah satu visi dan misi Pemerintah Kepahiang dibawah Kepemimpinan Dayat-Nata.
"Ini akan kita benahi, kami minta pimpinan OPD terkait untuk serius melakukan pembenahan, jangan ada lagi ikan dari luar yang masuk ke Kepahiang, sebaliknya kita yang harus dapat mengekspor keluar daerah," tukas Nata.
Sementara itu Kadis PKP Kepahiang Rukismanto, permasalahan yang dihadapi pihaknya saat ini harus berhadapan dengan pengusaha-pengusaha ikan yang ada dari luar Kepahiang seperti Lubuk Linggau. Yang diakuinya jika, jika benih ikan asal Lubuk Linggau juga sebagaian berasal dari Kepahiang.
"Jujur kami kalah bersaing, dengan pengusaha ikan sebenarnya ikan yang dikatakan dari Lubuk Linggau tadi juga ikan dari kita Kepahiang, sebab kenapa para pengusaha itu mereka berani memberikan bibit dan pakan kepada peternak, dengan catatan hasil panen semua mereka yang ambil," beber Rukis.
Sementara itu sambung Rukis, Pemerintah Kabupaten Kepahiang dalam hal ini DPKP, belum memiliki anggaran untuk membantu penyediaan pakan bagi kelompok perikanan atau bagi petani perikanan.
"Untuk bantu benih mungkin kita bisa tapi persoalan pakan yang mahal ini juga menjadi masalah, sehingga peluang ini lah yang diambil para pengusaha dari luar Kepahiang," ujarnya.
Namun Rukis optimis kedepan permasalahan yng selama ini dihadapi para petani (ketersediaan pakan, red) bisa terbantukan dengan adanya bantuan alat pembuat pakan yang baru saja didapatkan pihaknya dari Pemerintah Pusat.
Dengan demikian para peternak akan dapat memproduksi paakan sendiri yang biayanya jauh lebih murah, dan akan melepaskan para peternak dari ikatan monopoli para pengusaha yang selama ini mengingat para petani peternak di Kabupaten Kepahiang.
Lebih lanjut alasan yang disampaikan rukis, musibah banjir besar yang terjadi pada tahun 2019 lalu, juga telah mengakibatkan ketersediaan indukan ikan di BBI Kepahiang hanyut terbawa banjir. Sehingga pihaknya harus memulai kembali dengan menyiapkan indukan yang dapat melahirkan benih.
"Untuk saat ini indukan yang kami miliki, selain ikan mas, Nila, Tawes, kami juga memiliki indukan lele dan Koi, mudah-mudahan tahun ini BB sudah bisa produksi benih kembali yang siap untuk kita jual pada peternak yang ada di Kepahiang," tukasnya (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: