Darurat Rabies, Stok VAR Kosong

Darurat Rabies, Stok VAR Kosong

CE ONLINE - Kasus gigitan hewan penyebar rabies (HPR) di Kabupaten Kepahiang terbilang cukup tinggi, hingga sampai dengan awal Mei ini saja, sedikitnya sudah ada 51 kasus gigitan HPR. Bahkan dikatakan Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang Wisnu Irawan S.Kep, MM, jumlah kasus tertinggi terjadi pada April lalu, dengan jumlah kasus mencapai 27 kasus atau  satu hari satu kasus gigitan HPR.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, disebutkan Wisnu stok vaksin anti rabies (VAR) yang dimiliki pihaknya saat ini kosong dan tidak ada sama sekali stok VAR.
"Entah harus bagaimana lagi, semakin hari kasus korban gigitan HPR, semakin meningkat, bahkan dalam satu kasus, April lalu saja ada 27 kasus artinya bisa dirata ratakan satu hari satu kasus gigitan HPR," ungkap Wisnu.

Disampaikan Wisnu, Dinkes Kepahiang melalui Bidang P2P, hanya bisa melakukan upaya pencegahan dengan pemberian VAR, terhadap korban, sedangkan upaya pencegahan pada HPR nya itu ada pada Dinas Pertanian. Lebih lanjut dikatakan Wisnu melalui rabies center, pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi  pentingnya pemberian vaksin pada HPR.
"Sebenarnya yang lebih kami takutkan sekarang ini kalau stok VAR kosong," ucapnya.

Kalaupun ada tegas Wisnu, pihaknya harus meninta tambahan VAR pada Dinkes Provinsi. Dan disebutkan Wisnu, jumlah yang diminta pun tidak bisa terlalu banyak hal ini dikarenakan masa kadaluarsa VAR yang ada di Dinkes Provinsi hanya sampai dengan akhir Mei ini.
"Kami mohon kerjasamanya terkhusus pada pemilik HPR, untuk tidak melepas liarkan hewan peliharaannya, karena sejauh ini kita Kepahiang tertinggi kasus gigitan HPR," tukasnya  (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: