Kekurangan Tenaga Tracer
CE ONLINE - Ternyata tingginya angka kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Kepahiang yang sudah mendekati 700 kasus hingga kemarin, bukan hanya disebabkan kesadaran kolektif masyarakat Kepahiang yang masih rendah akan protokol kesehatan (Prokes), belakagan diketahui juga jika Kepahiang mengalami kekurangan tenaga tracer petugas yang bertugas melaksanakan pelacakan terhadap kontak erat dari setiap kasus yang ditemukan. Hingga demikian muncul kasus liar yang ikut berperan menularkan kasus pada warga yang lain.
Hal ini ditegaskan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang Wisnu Irawan, S.Kep, MM. Karena itu tegas Wisnu salah satu strategi yang dilakukan pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan perekrutan tenaga tracer dan pelatihan peningkatan kapasitas tengah tracer.
"Untuk sampai dengan hari ini jumlah kasus konfirmasi yang ditemukan sudah mencapai 692 kasus, itu jumlah kasus yang terdata. Dan kami memiliki keyakian kasus keyakinan sebenarnya di Kepahiang ini lebih dari pada itu, kemingkian sudah diatas angka 1.000 kasus" ungkap Wisnu.
Kenapa berkeyakinan jumlah kasus konfirmasi di Kepahiang? karena menurut Wiisnu, ada beberapa alasan, pertama masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan jelah Covid-19 yang dideritanya, dan hanya memilih diam tapi yang bersangkutan tetap menjalani isolasi. Dan yang parahnya sebut Wisnu, ada yang sadar mereka terpapar Covid-19, diam dan tidak melaksanakan isolasi.
Dan hal ini menjadi kasus liar yang berperan aktif menularkan pada masyarakat yang lain. Masih dikatakan Wisnu, kendala lain juga dialami Dinkes Kepahiang, yang sejauh ini belum memiliki SMD tracer yang memadai untuk meakukan pelacakan terhadap kontak erat dari kasus yang ditemukan.
"Kalau mau ikut prosedur WHO, dari satu kasus yang ditemukan, minimal 30 orang yang memiliki kontak erat harus terlacak, tapi sejauh ini dengan keterbatasan yang kami miliki, standar WHO itu belum sepenuhnya bisa kami laksanakan, dan hanya mampu melacak sesuai dengan kemapuan kami, dan ini juga merupakan salah satu penyebab dari adanya kasus-kasus liar dimasyarakat," sebut Wisnu.
Karena itu, sambung Wisnu Pemerintah kabupaten Kepahiang Melalui Dinas Keshatan Kepahiang, memandang perlu untuk meningkatkan jumlah kapasitas dari tenaga tracer atau pelacak.
"Kita memiliki anggaran dari Pusat melalui anggaran BOK setiap Pusksmas, salah satu pemanfaatan anggaran tersebut untuk oprasional tracer, kami akan rekrut tracer bak dari unsur Bhabinkantibmas, dan Babinsa, juga bisa dari unsur relawan yang terlatih seperti dari karang taruna, penyulud dan unsur lainnya," ucap Wisnu.
Dengan demikian dari 44 tracer yang dimiliki Dinkes Kepahiang hingga saat ini. Sebut Wisnu bisa terus diperkuat. dengan adanya tracer diluar Dinkes, yang diharapkan mampu mendeteksi dini adanya penularan Covid-19 dimasing msing wilayah kerjanya.
"Maunya kami setiap desa dan kelurahan ada tracer, tapi lagi lagi kendala anggaran, karena itu kita akan perdayakan Bhabintantibmas dan bhabinsa yang ada," tukas Wisnu. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: