Harga “Migor” Meroket Tinggi
CURUP EKPRESS ONLINE- Beberapa waktu belakangan ini harga salah satu kebutuhan bahan pokok berupa Minyak goreng "Migor" pasaran mengalami kenaikan harga yang cukup fantastis, dari sebelumnya Migor kemasa 1 Kg mudah didapat dengan harga Rp 14 ribu, saat ini harga Migor telah membuat mak-mak ibu rumah tangga menjerit karena untuk mendapatkan 1 Kg Migor kemasan mak-mak harus menyisikan uang lebih karena harga dipasaran saat ini mencapai Rp 18 ribu/Kg nya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan langsung kepada Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kepahiang H. Husni Thamrin, SE, mengakui dan membenarkan jika saat ini harga Migor kemasan mengalami kenaikan harga yang sudah diluar kewajaran. Bahkan disampaikan Husni kejadian ini sudah berlangsung sejak 3 pekan lalu.
"Kami sudah mendapatkan laporan adanya kenaikan harga Migor dipasaran, bahkan tim kami juga sudah langsung turun melakukan pemetaan dan pemantauan langsung dibeberapa pasar, warung dan toko, benar demikian kalau untuk kebutuhan sembako khususnya Migor mengalami kenaikan harga mencapai Rp 4.000 dari harga normal sebelumnya," sebut Hunsi.
Dikatakan husni, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan alasanĀ dan penyebab adanya kenaikan harga pada produk tersebut. Namun demikian tegas Husni untuk harga kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, gula, terigu dan lainnya, sejauh ini dari pantauan pihaknya masih stabil tidak ada mengalami kenaikan harga.
"Cuma Migor yang naik yang lain tidak, tapi kami belum dapat alasan penyebab kenaikan harga itu,' ujarnya.
Tambah Husni, untuk mencari tahu penyebab kenaikan haga pada produk tersebut, Senin (1/11) pihaknya akan melayangkan surat kepada Bulog dan Pemprov Bengkulu, sekaligus meminta langka langka penanganan mengatasi kegelisahan masyarakat saat ini.
"Hari ini (kemarin, red) beberapa staf kami masih dilapangan, memantau langsung kenaikan harga itu, dan paling lambat Senin lusa kami akan langsung bersurat ke Bulog untuk mencari tahu penyebabnya, karena migor ini kan salah satu produk mereka (Bulog, red)," sebut Husni.
Apa akan ada upaya intervensi pasar untuk mengatasi kegelisahan mak-mak saat ini ? disinggung demikian, Hunsi belum bisa menjawab.
"Bisa saja jika nanti dipandang perlu kita akan lakukan operasi pasar,dengan harapan adanya intervensi seperti itu akan dapat mengembalikan harga seperti semula," sebutnya.
Namun yang jelas ditegaskan Husni, jika kanaikan harga migor saat ini tidak hanya terjadi dipasaran dalam wilayah kabupaten Kepahiang, tetapi juga belaku didaerah lain. Dan sambung Hunsi sejauh ini pula pihaknya belum mendapatkan adanya indikasi praktik ilegal upaya penimbunan, dari okum oknum tidak bertanggung jawab, sehingga prediksi Husni kenaikan migor saat ini merupakan pengaruh dari kenaikan TBS yang merupakan salah satu bahan baku migor."Bisa jadi kenaikan ini disebabkan karena sekarang harga sawit petani juga mengalami kenaikan harga,' singkatnya. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: