Produksi Marning Bukit Barisan Berkurang
CURUPEKSPRESS.COM. MERIGI - Produksi jagung marning yang diolah oleh sejumlah masyarakat Desa Bukit Barisan Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang saat ini mengalami penurunan. Padahal permintaan konsumen dari luar daerah terus meningkat.
Disampaikan oleh Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Bukit Barisan Panut, penurunan produksi marning di Desa Bukit Barisan dikarenakan menurunnya produksi yang dikelolah oleh rumah rumah produksi yang ada di desa setempat. Hal ini dipengaruhi kedaan cuaca yang saat ini masuk dalam musim penghujan.
"Untuk produksi sebenarnya kami bisa produksi 2 hingga 4 kaleng marning setiap harinya, namun karena cuaca kurang mendukung tentunya produksi sedikit kami kurangi," ujar Panut.
Dijelaskan Panut, pada cuaca yang kurang mendukung ini, sengaja produksi marning dikurangi untuk tetap menjaga kualitas jagung.
"Kalau bahan baku cukup melimpah, hanya saja produksinya yang sengaja dikurangi," ujar Panut.
Disamping itu, Panut juga menyampaikan, produksi jagung marning yang sudah ada sejak tahun 1980 di Desa Bukit Barisan, hingga saat ini sudah memiliki 45 anggota. Dirinya juga menyampaikan produksi marning ini merupakan mata pencaharian mayoritas warga Desa Bukit Barisan.
"Tentunya penurunan produksi jagung marning ini akan mempengharui perekonomian warga," terangnya.
Untuk itu Panut mengharapkan, agar kedepannya cuaca bisa mendukung, dan produksi jagung marning bisa produktif lagi seperti biasa.
"Kami juga berharap pemerintah bisa membantu kami dengan masin pengering, sehingga dalam keadaan cuaca bagaimanapun kami masih bisa tetap produksi," tukas Panut (CW3)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: