Pelajar Nyaris Tawuran Sudah Berdamai

Reporter: Sari Apriyanti|

Editor: Sari Apriyanti|

Selasa 22-03-2022,09:33 WIB

CURUP EKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Nyaris terjadi tawuran antar pelajar SMPN 1 RL dengan SMPN 5 RL, akhirnya disepakati berdamai. Hal tersebut diungkapkan oleh masing-masing Kepala dari 2 Sekolah Menengah Pertama tersebut.

BACA JUGA:
Dua Kelompok Pelajar Nyaris Tawuran

Sebagaimana disampaikan Kepsek SMPN 1 Rejang Lebong Eka Susanti S.Pd melalui Guru BK SMPN 1 RL Desti Kurniati S.Pd.I Gr bahwa kejadian tersebut bukanlah tawuran, melainkan hanya sebatas kumpul-kumpul siswa saat pulang sekolah, jadi tidak ada sampai terjadi tawuran.
"Memang beberapa siswa kami terlibat di keramaian yang diduga warga akan mengakibatkan tawuran, namun tidak pernah terjadi tawuran yang menyebabkan dua sekolah saling pukul ataupun baku hantam," ujarnya.

Meski demikian Desti menyampaikan, pihak sekolah akan tetap memanggil para orang tua siswa, untuk mensosialisasikan agar setelah pulang sekolah para siswa sudah berada dirumahnya masing-masing.
"Kami akan memanggil orang tua siswa yang terlibat tersebut, agar bisa memastikan anaknya sudah pulang kerumah, karena ketika sudah pulang sekolah siswa bukanlah tanggung jawab sepenuhnya pihak sekolah lagi," sampainya.

Desti juga menyampaikan, setiap hari pihaknya selalu berpatroli selama jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, jadi dipastikan tidak akan ada siswa yang akan membolos ataupun keluar disaat jam sekolah.
"Kami jamin tidak akan ada siswa kami yang bolos, karena kami selalu memantau siswa selama jam KBM berlangsung, dan jika ada siswa yang bermasalah pasti akan kami memanggil dan membinannya, namun jika tidak bisa dibina pihak sekolah tidak segan untuk mengeluarkan siswa tersebut," ucapnya.

Hal senada diakui Kepsek SMPN 5 RL Rohani S.Pd, memang benar beberapa siswanya juga terlibat pada peristiwa kumpul-kumpul yang dikatakan warga hampir menyebabkan tawuran tersebut, namun tidak tawuran tersebut tidak pernah terjadi.
"Kami akui beberapa siswa kami memang terlibat saat peristiwa kumpul-kumpul tersebut, untuk itu kami pihak sekolah memberikan pembinaan secara langsung kepada siswa, serta memanggil para orang tuanya agar lebih memperhatikan lagi anaknya saat diluar jam sekolah, yang jelas komunikasi para guru haruslah baik dengan orang tua siswa," ujarnya.

Rohani juga menyampaikan, akan tetap membina para siswanya yang bermasalah agar bisa berubah, dan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
"Setiap anak pasti memiliki masalah tersendiri, jadi kita tidak bisa langsung memvonis benar atau salahnya anak tersebut, dan juga berhasil atau tidaknya suatu sekolah tergantung dengan mampu atau tidaknya sekolah tersebut menjadikan siswanya lebih baik lagi," ucapnya.

Namun Rohani menyampaikan, pihak sekolah tidak akan memberi toleransi kepada siswa yang memang benar-benar tidak bisa dibina lagi oleh pihak sekolah.
"Kami tidak akan memberikan toleransi kepada siswa yang tidak mau dibina maupun mengikuti aturan sekolah, karena disetiap sekolah pasti ada aturan yang dibuat agar siswanya menjadi lebih baik," sampainya.

Sementara itu disampaikan Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan SIK melalui Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Rejang Lebong, membenarkan tidak ada terjadinya peristiwa tawuran tersebut, karena pada Jum'at (18/3) kemarin siswa hanyalah sebatas kumpul-kumpul siswa usai pulang sekolah.
"Kami sempat membawa beberapa siswa yang sedang kumpul-kumpul tersebut karena memang ada indikasi kemungkinan terjadinya tawuran, namun tawuran tersebut tidak pernah terjadi karena anggota kami mengawasi," terangnya.

Pihak SPKT juga menyampaikan, bahwa para orang tua siswa yang bersangkutan sudah memenuhi panggilan SPKT agar memberikan keterangan yang berkaitan dengan hal tersebut.
"Kami memberikan solusi, agar kedua bela pihak yang terlibat, baik itu orang tua maupun siswa, untuk bertemu pihak sekolah dan melakukan perdamaian yang disaksikan kedua kepala sekolah, supaya kecil kemungkinan kejadian tersebut akan terulang lagi," tukasnya. (CE3)