Petani Menjerit, Harga Sayur Petani Anjlok

Petani Menjerit, Harga  Sayur Petani Anjlok

NICKO/CE Tampak sayur sayuran di Pasar Atas Curup--

CURUP,CURUPEKSPRESS.COM - Belakangan ini harga beberapa komuditi sayuran petani dipasaran dalam wilayah  Kabupaten Rejang Lebong (RL), mengalami penurunan harga. Kondisi ini tentu saja membuat para petani menjerit  karena dipastikan merugi.

Sebab kebutuhan biaya produksi yang tinggi tidak dapat tertutupi dengan penghasilan pada saat menjual hasil komuditi pertaniannya.

Seperti yang disampaikan  Paimin (45) salah seorang petani sayur di Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang, anjloknya harga sayuran dipasaran ini dikarenakan membanjirinya hasil pertanian  sayur di RL saat ini, sementara permintaan konsumen terus berkurang. 

"Belakangan ini memang komuditi sayuran peminatnya kurang, padahal sekarang petani sedang banyak melaksanakan musim panen," ucap Paimin.

Disebutkannya, ada beberapa komuditi  sayuran yang mengalami penurunan harga, diantaranya,  sawi manis yang sebelumnya mencapai harga Rp 6-8 ribu/Kg saat ini hanya Rp 1.000 /Kg, kol sebelumnya Rp 4-6 ribu saat ini hanya Rp 2 ribu, begitupun dengan sayur-sayuran lainnya yang juga mengalami penurunan harga yang sangat jauh dari sebelumnya.

"Setahu saya semua harga sayuran dipasaran mengalami penurunan. Karena memang jumlah produksi meningkat, sedangkan peminat  berkurang. Bahkan bisa menyebabkan banyak sayuran yang tidak laku menjadi busuk," sampainya.

Karenanya Paimin berharap, meskipun harga sayuran saat ini anjlok, jangan sampai harga pupuk tidak turun. Karena hal itu akan sangat mempengharui komuditi sayuran di RL ini.

"Harapan kami harga dari bibit dan juga pupuk bisa sebanding dengan harga jual sayur saat ini," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Darmi (56) petani sayur lainnya di Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang. Dimana dirinya mengatakan, sejak harga sayur sawi anjlok, dirinya mengalami kerugian. Hal itu dikarenakan biaya pupuk dan perawatan yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penghasilan setelah panen.

"Belakangan ini memang harga sayur sawi mengalami penurunan, dan menyebabkan kami para petani merugi. Karena biaya yang dikeluarkan seperti membeli pupuk dan lainnya tergolong tinggi, sementara harga jual sangat rendah. Ditambah lagi permintaan  juga berkurang," sampainya.

Ditempat terpisah, Kasi Bina Usaha dan Sarana Disperindagkop UKM RL Lensiana SSos yang dikonfirmasi CE membenarkan hal tersebut.

Dimana dirinya mengatakan, dari pantauan pasar yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu, ada  beberapa harga komuditi pertanian terutama  harga sayuran dipasaran yang saat ini mengalami penurunan.

Hal itu dikarenakan banyaknya petani yang saat ini tengah panendan  berkurangnya permintaan  terhadap sayuran tertentu tersebut. Seperti sayur sawi manis, sawi pahit, dan juga jenis sawi lainnya.

"Memang harga beberapa sayuran seperti sawi, saat ini sedang turun. Berbanding terbalik dengan harga cabe yang masih tinggi dipasaran," ujarnya.

Karenanya Lensiana mengatakan, agar para petani pada beberapa komuditi tersebut dapat bersabar. Karena harga sayur dipasaran pasti akan terus berubah, sesuai dengan jumlah permintaan pasar.

"Untuk saat ini memang harga beberap jenis sayuran memang sedang anjlok. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, harga sayuran ini akan segera normal kembali, sesuai dengan permintaan dari para konsumen," singkatnya. 

Sumber: