Wabup Hendra, Bantu Sumbang Perbaikan Wall Climbing

Wabup Hendra, Bantu Sumbang Perbaikan Wall Climbing

ARI/CE Proses perbaikan fasilitas panjat tebing terbakar--

REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM - Fasilitas panjat tebing yang hangus terbakar beberapa waktu lalu, pada Rabu (10/8) kemarin mulai dilakukan perbaikan.

Menariknya, Wakil Bupati (Wabup) Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah SH, ikut memberikan dukungan terhadap perbaikan fasilitas panjat tebing tersebut.

Ini sebagaimana dikatakan Sekretaris Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) RL, Muhammad Adli Burdani, jika Wabup RL ikut menyumbang dana sebesar Rp 1 juta untuk membantu perbaikan.

"Hari ini (kemarin, red) kami mulai melakukan perbaikan fasilitas panjat tebing di Kampus Universitas Pat Petulai (UPP) RL," katanya.

Lanjutnya, tidak hanya Wabup yang memberikan sumbangsinya terhadap perbaikan fasilitas panjat tebing, melainkan Ketua Yayasan UPP dan Ketua FPTI juga ikut menyumbang dana sebesar Rp 1juta. Kemudian ditambah iuran dari para anggota FPTI sebesar  Rp 3 juta.

"Dana yang terkumpul sampai dengan hari ini (kemarin, red)  kurang lebih Rp 6 juta untuk membeli papan, baut, jasa las untuk besi panjat tebing dan lainnya," terang Adli.

Adli mengatakan, alasan dipercepatnya proses perbaikan dan renovasi fasilitas panjat tebing dikarenakan akan digunakan untuk latihan oleh Legiun Utara 06 Climbing Club dan Mahutapala UPP. Yang mana mereka akan mengikuti turnamen tingkat nasional dalam ajang Brimpal Open Wall Climbing National Competition 2022 pada 13 Agustus mendatang.

"Mereka harus segera menjalani latihan meskipun sebentar, maka itu cepat-cepat kita perbaiki," ujarnya.

Adli yang akrab di sapa Bang Lhik itu juga menerangkan, karena fasilitas panjat tebing yang ada di wilayah RL yang bisa dimanfaatkan hanya fasilitas tersebut.

Sementara fasilitas panjat tebing yang dimiliki Pemkab RL yang berlokasi di Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya sudah tidak bisa digunakan lagi. Sebab beberapa bagian besinya hilang.

"Tidak memungkinkan ingin punya Pemda juga tidak bisa, dan malah justru membahayakan keselamatan kalau dipaksa untuk latihan oleh anak-anak," sampainya.

Diberitakan sebelumnya, fasilitas panjat tebing dan matras dengan ukuran 5 x 20 meter milik Universitas Pat Petulai (UPP) hangus terbakar pada Senin (8/8) lalu. Dimana kerugian yang dialami akibat dari peristiwa tersebut diketahui mencapai angka Rp 200 juta.

Sumber: