2 Syarat Agar Ibadah Diterima Allah
IST/CE Ceramah UAH di channel youtube. --
NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Menjalankan amal ibadah bagi umat muslim adalah suatu kewajiban demi meraih pahala dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun ternyata ada sejumlah syarat agar amalan yang dikerjakan tersebut bisa diterima disisi Allah Ta'ala.
Dalam sebuah video di channel youtube @Ceramah Pendek yang diunggah beberapa tahun lalu. Dai kondang Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengatakan setidaknya ada dua syarat agar amal salih yang dilakukan bisa diterima Allah Subhanahu wa ta'ala. Masing-masing adalah tata cara melaksanakannya dengan benar dan ikhlas.
Salah satu amalan wajib umat Islam adalah beribadah shalat lima waktu. Dalam setiap sholat, tentu ada aturan, mulai sebelum hingga sesudahnya. Di antaranya wudhu, melakukan gerakan dengan tumaninah, hingga membaca surat-surat Alquran.
"Penting untuk kita ingatkan kembali bahwa syarat ibadah itu diterima setidaknya yang pertama adalah benar dalam tata cara pelaksanaannya," kata UAH.
BACA JUGA:
- Dedikasi dan Kepemimpinan Gus Menteri Agama dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia
- 3 Miliar Untuk 43 Rumah Ibadah di RL
UAH juga mengingatkan agar harus selalu memahami bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan serta ajaran Rasulullah. Sebab, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam saja pernah menegur sahabatnya hingga berulang kali karena tata caranya dalam shalat kurang pas menurut Nabi. Lantas bagaimana dengan orang biasa di zaman sekarang.
"Orang-orang yang salah menjalankan shalat, jangankan kita, sahabat Nabi saja diminta untuk diulang sampai sempurna," tambah UAH.
Adapun syarat yang kedua yaitu ikhlas. Hal ini sekilas dianggap mudah. Faktanya, keihklasan dari hati cukup berat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan, kecuali (amalan) yang ikhlas dan mengharapkan wajah Allah semata." (HR An-Nasa'i nomor 3140, dari sahabat Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu.
Dikatakan UAH, keikhlasan datang dari bagaimana niat dan hati seseorang.
"Syarat kedua diterimanya ibadah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu keikhlasan yang kita hadirkan di dalam jiwa," imbuh UAH.
Sumber: