Marak Penipuan Online Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Cara Menghindarinya

 Marak Penipuan Online Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Cara Menghindarinya

Modus Penipuan Online yang Mengincar Nasabah BRI--

CURUPEKSPRESS.COM - Momen pergantian tahun selalu menjadi waktu yang dinanti banyak orang. Perayaan Natal dan Tahun Baru identik dengan suasana hangat, kebahagiaan, serta berbagai aktivitas konsumtif seperti berbelanja kebutuhan akhir tahun, memesan tiket perjalanan, hingga berbagi hadiah dengan keluarga dan orang terdekat. Kemudahan layanan digital membuat semua aktivitas tersebut dapat dilakukan hanya melalui ponsel atau komputer. Namun, di balik kemeriahan dan euforia tersebut, terdapat ancaman serius yang sering luput dari perhatian, yaitu meningkatnya risiko penipuan digital.

Pelaku kejahatan siber melihat momen akhir tahun sebagai peluang emas. Tingginya transaksi online, banyaknya promo besar-besaran, serta menurunnya kewaspadaan pengguna dimanfaatkan untuk melancarkan berbagai modus penipuan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan membekali diri dengan pengetahuan dasar agar tetap aman saat beraktivitas di dunia digital. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menghindari penipuan digital, terutama menjelang perayaan Tahun Baru.

1. Waspadai Promo dan Hadiah yang Terlalu Menggiurkan

Penipuan digital sering kali bermula dari penawaran yang terlihat sangat menarik, seperti diskon besar-besaran, hadiah undian bernilai tinggi, atau cashback dalam jumlah tidak masuk akal. Tawaran tersebut biasanya dikemas dengan narasi mendesak, seperti "promo terbatas" atau "hanya berlaku hari ini". Modus ini umumnya disebarkan melalui pesan singkat, email, atau media sosial. Sebelum tergoda, pastikan promo berasal dari akun resmi dan lakukan pengecekan langsung melalui situs atau aplikasi resmi penyedia layanan. Jika penawaran terasa terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, besar kemungkinan itu adalah penipuan.

2. Jangan Sembarangan Mengklik Tautan

Tautan mencurigakan masih menjadi salah satu cara paling efektif bagi penipu untuk mencuri data pribadi. Link palsu biasanya dibuat menyerupai tampilan situs perbankan, e-commerce, atau layanan pengiriman barang. Saat diklik, korban diarahkan untuk login atau mengisi data sensitif. Hindari mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal, terutama jika disertai permintaan informasi pribadi. Untuk keamanan, akses layanan digital langsung melalui aplikasi resmi atau ketik alamat situs secara manual di peramban.

3. Lindungi Data Pribadi dan Informasi Rahasia

Data pribadi seperti nomor KTP, OTP, PIN, kode CVV, dan kata sandi merupakan informasi yang bersifat sangat rahasia. Pelaku penipuan kerap menyamar sebagai petugas bank, customer service, atau pihak berwenang untuk meminta data tersebut. Perlu dipahami bahwa institusi resmi tidak pernah meminta informasi sensitif melalui pesan singkat, chat, atau panggilan telepon. Jika menerima permintaan semacam itu, segera abaikan dan laporkan ke pihak terkait.

4. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Berbeda

Penggunaan kata sandi yang sama untuk banyak akun dapat meningkatkan risiko pembobolan. Jika satu akun berhasil diretas, akun lain pun berpotensi ikut terdampak. Oleh karena itu, gunakan kata sandi yang kuat dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Selain itu, buat kata sandi yang berbeda untuk setiap akun penting, seperti email, perbankan, dan e-commerce. Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) juga sangat dianjurkan untuk memberikan lapisan keamanan tambahan.

5. Hindari Wi-Fi Publik untuk Transaksi Digital

Wi-Fi publik yang tersedia di tempat umum seperti kafe, bandara, atau pusat perbelanjaan memiliki tingkat keamanan yang rendah dan rentan terhadap penyadapan. Mengakses akun penting atau melakukan transaksi keuangan melalui jaringan publik dapat membuka celah bagi pelaku kejahatan siber. Sebaiknya gunakan jaringan pribadi atau paket data seluler yang lebih aman, terutama saat mengakses layanan keuangan atau memasukkan data pribadi.

Dengan meningkatkan kewaspadaan, mengenali modus penipuan, serta menerapkan langkah-langkah keamanan digital, masyarakat dapat meminimalkan risiko menjadi korban kejahatan siber. Bijak dan hati-hati dalam beraktivitas di dunia digital akan membantu menjaga keamanan data sekaligus memastikan perayaan akhir tahun tetap aman dan nyaman. 

 

Sumber: