Upayakan Bantuan Benih untuk Gapoktan

Jumat 30-12-2016,16:18 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

CURUP, CE - Untuk meningkatkan swasembada pangan di Rejang Lebong. Dinas Pertanian sedang melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan hal tersebut yakni salah satunya mengusulkan calon petani calon lokasi (CPCL) ke Provinsi Bengkulu untuk persetujuannya. Seperti diungkapkan oleh Kabid Produksi, Tanaman Pangan dan Holtikultura, Solahudin SP yakni memang benar mereka mengajukan bantuan benih ke pihak provinsi untuk membantu para petani.

"Benih yang kami ajukan tidak terlalu banyak, semoga saja bisa terpenuhi semua," ungkap Solahudin.Dimana jumlah benih yang diajukan oleh mereka tidak terlalu banyak, Solahudin berharap jumlah benih yag direalisasikan nantinya bisa lebih banyak lagi. Karena apabila benih yang diterima oleh mereka, para petani bisa mendapatkan semuanya dan terbagi merata.

"Karena kami sangat berharap seluruh gaboktan di Rejang Lebong mendapat bagian benih itu," harapnya. Karena ini merupakan salah satu program mentri pertanian untuk meningkatkan swasembayada pangan. Mangkanya mereka juga ingin ikut melaksanakan program di Rejang Lebong, karena ini merupakan salah satu program yang memiliki peluang sangat baik untuk potensi di Rejang Lebong. "Kita punya potensi, kenapa tidak kita berdayakan," ujarnya.

Namun, apabila benih tersebut bisa direalisasikan tidak seluruh gaboktan bisa mendapatkan bantuan tersebut. Karena akan dipilah kembali sesuai dengan kondisi dan keadaan yang akan diperhatikan.  "Kami nanti akan mensurveinya, daerah mana saya yang memang memiliki potensi untuk melakukan cocok tanam sesui dengan bantuan benih yang akan diberikan," terang Solahudin.

Sedangkan untuk para petani yang tidak tergabung kedalam gaboktan memang tidak memiliki peluang untuk mendapatkan bantuan benih. Dimana yang menjadi prioritas mereka yakni petani yang sudah tergabung kedalam gaboktan dan sudah terdata. Jadi mereka tidak bisa memberikan bantuan kesembarang petani saja. "Mohon maaf jika petani individu tidak mendapat bantuan, tetapi akan lebih baik para petani bisa tergabung kedalam kelompok semuanya," sampainya.

Dimana nantinya mereka akan melakukan survei dan melihat perkembangan dari para petani yang mendapat bantuan benih tersebut. Yang nantinya apabila benih yang diberikan bisa berkembang dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan para petani tersebut akan selalu diprioritaskan untuk tanaman yang sudah terlihat hasilnya.

Tetapi apabila para petani belum dapat mengembangkannya dengan baik maka bantuan tersebut untuk kedepannya akan dialihkan ke petani lain serta sembari itu mereka akan diberikan penyuluhan-penyuluhan lagi. "Setelah bantuan benih sudah diberikan, kita akan melakukan monitoring untuk meilhat bagai mana perkembangan dari tanaman tersebut," jelasnya.'

Disisi lain, Jumiatul Aini,Sp kasi tanaman pangan menerangkan bahwa mereka mengusulkan bantuan benih padi hibrida, padi inbrida, jagung hibrida, jagung komposit dan kedelain. "Bantuannya jenis padi,jagung dan kedelai saja," terangnya. Sedangkan untuk banyaknya benih yang diusulkan oleh mereka yakni, benih padi hibrida untuk sebanyak 250 hektar, 650 hektar padi inbrida, 2.500 hektar jagung hibrida, 600 hektar jagung komposit dan 500 hektar benih kedelai. "semoga saja benih yang kami usulkan bisa disetujui semua," ungkap Jumiatul.

Dan biasanya Jumiatul mengatakan untuk sistem pembagiannya biasanya benih tersebut akan dibagikan perkelompok dan biasanya untuk 1 gaboktan bisa mendapat benih untuk 10 hektar. Dimana sistem pembagian, biasanya untuk satu patani itu mendapatkan jatah bantuan benih untuk satu hektar dan tidak mungkin lebih. "Tetapi untuk benih yang didapatkan sesuai dengan luas lahan dan pengajuan dari gaboktan," ungkapnya.

Selain dari itu, Jumiatul juga mengatakan bahwa gaboktan diharapkan lebih aktif lagi, saling koordinasi baik dari pihak ppl atau dengan pihak terkait apabila ada masalah, serta meningkatkan SDM agar hasil panen bisa meningkat. "Mari bersama-sama kita berperan aktif untuk meningkatkan hasil panen di Rejng Lebong, tidak hanya untuk tanaman padi, jagung da kedelai saja. tetapi seluruh tanaman juga," tutup Jumiatul. (CW4)

Tags :
Kategori :

Terkait