Korban Arung Jeram Maut Tidak Melapor

Rabu 26-04-2017,13:10 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

KEPAHIANG, CE - Tewasnya Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan jurusan Bahasa Inggris, Esti Ambarat Sari S S MPd pada Minggu (23/4) kemarin masih menyisakan pertanyaan. Diketahui kedatangan korban (Esti,red) bersama ke 6 mahasiswa/i di Kabupaten Kepahiang pada Jumat (21/4) lalu di Desa Penanjung Panjang, bersama rombongan tidak melapor kepada perangkat desa maupun aparat terkait. Ini terbukti saat koran CE mewawancarai Kapolsek Tebat Karai Iptu A Suhada Pada Selasa (25/4) kemarin.

BACA JUGA BERITA SEBELUMNYA   Ikut Arung Jeram, Dosen Unib Tewas

"Mereka datang ke lokasi itu tidak melapor ke Polsek maupun perangkat desa setempat, bahkan mereka sempat mendirikan tenda dan keesokan baru turun menggunakan perahu arung jeram," ungkap Kapolsek. Menurutnya, pihaknya mengetahui kasus tersebut atas laporan warga pada Sabtu pagi. "Kami dapat laporan warga kalau ada orang hanyut, kemudian anggota langsung cek ke TKP. Bahkan informasinya tim evakuasi didatangkan. Dari luar," ujar Kapolsek.

Usai kejadian tersebut, Kapolsek mengimbau agar siapapun yang masuk ke wilayah hukum Polsek Tebat Karai agar melapor dan jangan sampai kejadian ini terulang. "Salah mereka tidak lapor, maka dari itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat siapapun yang akan melakukan kegiatan diwilayah hukum Polsek Tebat Karai diwajibkan melapor. Ini untuk menghindari hal serupa terjadi," tegas Kapolsek Tebat Karai.

Di sisi lain, Kapolsek Bermani Ilir Iptu S Simarmata menyampaikan kedatangan rombongan mahasiswa Unib dan dosennya itu ternyata tidak diketahui oleh perangkat desa setempat. Bahkan ketika kejadian, perangkat desa setempat tidak mengetahui. "Kami tidak tahu kalau ada kejadian,setelah ada informasi dari warga maka kami langsung ke TKP untuk ikut bersama tim Evakuasi," ungkap Iptu S Simarmata. Setelah dilakukan evakuasi, jasad korban ditemukan sekitar 2 km dari lokasi pertama perahu terbalik. Ia mengatakan pihak keluarga menolak dilakukan otopsi pada jasad korban. Bahkan tidak ada laporan sehingga murni musibah.

"Setelah jasad korban ditemukan, suami korban menolak dilakukan autopsi pada jasad korban dengan membuat surat pernyataan. Kemudian mereka juga tidak melapor ke Polsek Bermani Ilir, ini murni musibah," tutur Kapolsek Bermani Ilir. Lebih jauh lagi S Simarmata mengatakan bahwa usai jasad korban di bawa pulang kerumahnya duka ke kota Bengkulu, hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari pihak keluarga mengenai peristiwa maut tersebut.

"Tidak ada keterangan dari pihak keluarga, yang bantu evakuasi didatangkan dari Lebong infonya. Kami juga tidak mengusut lebih jauh karena memang permintaan pihak keluarga," tutup S Simarmata. (CE3)

Tags :
Kategori :

Terkait