CURUP,CE - Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong tanggapi tari tradisional yakni tari turak yang hampir terkikis. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Drs. Noprianto, MM melalui Kepala Bidang Kebudayaan Hamdan, S.sos."Untuk permasalahan tari tradisional yang hampir punah tersebut. Nanti, kita akan usulkan dan koordinasikan bagaimana nantinya apa dijadikan masuk kurikulum bentuk muatan lokal. Ini PR kita bersama karena benar tadi jika dibiarkan dan tidak diteruskan potensi budaya yang sudah kita punya akan hilang. Padahal itulah ciri khas budaya kita. Yang pastinya langkah awal kita, kita minta pihak kecamatan untuk membentuk tim para remaja asal asli daerah tersebut minimal targetnya anak-anak risma maupun karang taruna. Guna mulai mengenali dan diberi pembelajaran pentingnya menjaga harta leluhur yaitu budaya khas tadi," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan untuk menjaga kelestaraian seni budaya, pihaknya juga akan mengusulkan alat-alat kelengkapan pergelaran budaya seni."Kita akan usulkan juga alat-alat untuk kelengkapan pergelaran seni itu sendiri. Karena untuk mengajarkan seni juga memerlukan beberapa alat dan pelatihnya itu sendiri. Bagaimana kedepannya apakah akan disediakan dari sanggar Rejang Lebong Pelatihnya atau kita rekrut pelatih untuk diajarkan kepada guru -guru seni. Nah, semua itu kita akan mendukung agar kelestarian ini bisa dikembangkan lagi. Namun, hal ini tidak terlepas dari support pemerintah daerah," jelasnya.Sementara itu, Kabid menghimbau kepada setiap kecamatan untuk mengusulkan penari yang asalnya asli dari daerah tersebut. Perihal mengingat kelanjutan dan penyebaran budaya seni tradisional khususnya.
"Kita beri warning ke kecamatan untuk betul-betul menyediakan penari yang berasal dari daerah tersebut. Jangan sampai diadakan pergelaran seni yang diusulkan penari cabutan, misalnya. Jadi, target awal kita untuk perkembangan ini kita buat kompetisi yakni menghadapi HUT Kota Curup nanti," pungkasnya. (CW2)