CURUP, CE - Dinas pemadam kebakaran (Disdamkar) kabupaten Rejang Lebong mencatat ada 24 kejadian kebakaran yang ditangani sejak awal tahun 2018 hingga kemarin. Hal ini disampaikan Drs Sumardi MM selaku kadis Disdamkar Rejang Lebong."Dari awal 2018 ada 24 data kejadian kebakaran hingga kini. Untuk lokasinya hampir di semua kecamatan yang ada di Rejang Lebong ini baik di kecamatan PUT, kecamatan Sindang Kelingi, kecamatan Selupu Rejang dan lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Kadis mengatakan sepanjang tahun 2018 tersebut tidak ada melibatkan korban jiwa. Akan tetapi, di awal tahun 2019 ini mencatat ada 1 orang cedera luka bakar saat terjadi kebakaran. "Dari data di tahun 2019 ini kebakaran terjadi ada sebanyak 6 kejadian baik di rumah tempat tinggal maupun yang di ruko. Kejadian kebakaran di bulan Januari mengakibatkan 1 orang cedera luka bakar," sampainya. Sementara itu, Kadis menyampaikan rata-rata waktu pemandaman kejadian kebakaran di permukiman warga kurang lebih 30 menit.
- Baksos PMI Tingkatkan Kepedulian Bersama
- Damkar Dirikan Pos di 2 Kecamatan
- Laporan Kebakaran Hoax Resahkan Petugas Damkar
"Waktu proses pemadaman ada yang cepat 15 menit selesai seperti di kelurahan Banyumas, Curup tengah. Dan ada yang hingga 2 jam waktu pemadamannya yaitu di daerah kelurahan tunas harapan yang sampai 4 MPK kita turunkan," tambahnya.
Selain itu, Kadis menjelaskan tidak ada korban yang meninggal saat kejadian kebakaran di Rejang Lebong. Namun, kerugian materil dari tahun 2018 diperkirakan Rp 3 Miliar."Dari data tabel kinerja operasi pengendalian kebakaran kerugian materil dari tahun 2018 ditaksir hingga Rp 3 miliar. Sedangkan, yang dari awal tahun 2019 ini diperkirakan sudah Rp 928.000.000 untuk kerugian materil," jelasnya. Disisi lain, kadis menambahkan untuk kecepatan dan ketanggapan darurat kebakaran pihaknya juga akan menambahkan 10 personil baru."Kendala biasa kita temukan kurangnya informasi padahal setiap kesempatan sudah kita lakukan sosialisasi hingga tingkat RT di kabupaten Rejang Lebong untuk menghubungi kita jika ada terjadi hal demikian. Namun, kadang mungkin saja masyarakat ini panik lupa harus menghubungi kita. Makanya, untuk solusinya di setiap kecamatan kita buat pos masing-masing. Dan terakhir yang belum itu di kecamatan Sindang Dataran. Namun, kita sudah mempersiapkan personil yang saat ini juga tengah masa pelatihan. Dimana, nantinya akan kita kirimkan di kecamatan yang belum tersebut," pungkasnya. (CW2)