Mengunjungi Said Ali (48) Sekretaris PPK yang Ditembak Begal, Kondisi Membaik, Berobat Pakai Uang Pribadi

Selasa 08-09-2020,08:34 WIB
Reporter : Delpa Iswarani
Editor : Delpa Iswarani

KONDISI said Ali (48) yang merupakan Sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kota Padang yang menjadi korban begal dijembatan Sungai Napal Lung batas antara desa Karang Baru dengan desa Guru Agung Kecamatan Padang Ualak Tanding (PUT), beberapa hari yang lalu. Saat ini kondisi luka tembak yang dialaminya sudah membaik. Hanya saja dirinya belum mendapatkan bantuan pihak terkait sehingga untuk biaya berobat di rumah sakit masih menggunakan biaya pribadi. Berikut wawancara tim Curup Ekspress bersama korban.

MAWI, Kota Padang

SAID Ali saat di temui CE di kedimannya di desa Derati pada Selasa (7/9) dengan di dampingi Kades Derati, Epriyanto SH menjelaskan saat ini kondisinya semakin hari semakin membaik. Dimana rasa sakit di paha kirinya yang tertembak oleh kawanan perampok, sudah berkurang. Namun dia belum bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Hanya bisa terbaring diatas kasur yang ada ditengah rumahnya.

"Kalau sakit agak berkurang, namun kalau mau buang hajat dan air besar terpaksa dibantu oleh isri dan anak," sampainya.

Baca Juga:

Sat ini dia mengaku masih trauma pasca kejadian yang menimpa dirinya beserta temannya Saiful Efendi yang tidak lain juga merupakan bendahara PPK Kota Padang.

Menurut Said Ali, pasca kejadian itu dia sudah di datangi oleh Ketua KPU Rejang Lebong bersama Komisioner, Kapolres tepatnya pada saat malam kejadian.

"Saat itu Ketua KPU menyarankan agar saya tetap bersemangat dan jangan terlalu dipikirkan masalah uang yang hilang. Karena pihak KPU RL sudah melaporkan kasus ini kepada pihak KPU RI," cerita Said Ali kepada CE.

Hanya saja disampaikan Said Ali, untuk biya berobat di RSUD Arbunda Kota Lubuklinggau, dirinya harus mengeluarkan uang pribadi sebesar Rp 1.500.000. Ini dikarenakan sampai dengan pertemuan dengan CE (kemarin,red) belum ada santunan dari pihak Pemerintah dan KPU RL. Syukur disampaikannya dirinya sudah banyak mendapat suport dari kawan-kawan PPK diseluruh Kabupaten RL ini.

"Mereka ikut perhatin atas musibah yang saya alami ini," akunya.

Selain itu juga Said Ali berharap kepada pihak kepolisian agar bisa mengungkap kasus ini. Sebab uang yang dirampok kawanan begal itu bukan uang pribadinya, melainkan uang honor para PPK dan PPS. Menurutnya di dalam Kecamatan Kota Padang ini terdapat 7 desa dan 3 Kelurahan. Yang 1 desa itu ada 3 anggota PPS dan 3 orang staf PPS ditambah pihak PPK Kecamatan.

"Uang tersebut bukan uang saya, tetapi uang petugas PPK dan PPS," lirihnya.

Disisi lain Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kota Padang, Muhclis mengatakan pasca kejadian, pihaknya sudah memanggil seluruh ketua PPS dan PPK se kecamatan Kota Padang.

"Disitu kami menyampaikan ini musibah, bagi kita semua. Sebab pelaksanan Pilkada baik itu pemiliham Gubernur dan Bupati di Provinsi Bengkulu ini semakin hari semakin dekat, artinya tidak ada penundahan. Kalau kita lihat semuanya sudah menerima kenyataan, namun kita juga sadar saat ini kondisi yang ada di dalam Kecamatan memang perekonomian sedang menurun di karenakan dampak Covid 19," bebernya.

"Kita hanya menungu dari pentunjuk KPU RL sebab kami sendiri selaku PPK Kecamatan sudah melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait. Supaya masalah honor itu bisa diatasi," tambahnya.

Diakui Muhclis dia sendiri bersama rekan PPK yang lainnya sudah dilakukan pemeriksan (BAP) terkait kasus tersebut. (SR1)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Tags :
Kategori :

Terkait