CE ONLINE - Dari pelaksanaan vaksinasi terhadap Tenaga Kesehatan (Nakes) yang telah dimulai beberapa waktu yang lalu, ternyata masih jauh dari target. Hal ini disampaikan Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Zulkimaulub Ritonga kepada sejumlah wartawan, Senin (18/1) kemarin.
Diketahui bahwa sebelumnya pihak RSUD M Yunus menargetkan hingga 200 vial vaksin untuk 200 orang Nakes perharinya. Namun dalam realisasinya hanya puluhan orang Nakes saja yang sudah tervaksinasi.
"Progres vaksinasi Nakes di M Yunus sebenarnya masih jauh dari harapan saya. Dimana di hari pertama itu hanya ada 34 orang dan tadi (kemarin, red) baru hanya 20 orang, itupun bukan semuanya murni dari RSUD M Yunus, namun beberapa ada anak didik dari Fakultas Kesehatan UNIB," sampai Zulki.
Namun Zulki membantah jika masih minimnnya Nakes yang divaksin karena enggan untuk divaksin. Melainkan karena terhalang oleh proses pendaftaran yang dilakukan melalui website yang terhubung ke aplikasi WhatsApp milik Kementerian Kesehatan RI.
"Dalam proses pendaftaran mereka terhalang dari peduli lindungi itu. Ada yang tidak bisa masuk, ada juga yang tidak bisa mendapatkan nomor registrasi pendaftaran," katanya.
Terkait hal tersebut, pihak RSUD M Yunus sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak Dinkes Kota Bengkulu. Dimana pihaknya akan melakukan pendaftaran secara manual saja.
"Artinya misal dai 100 orang Nakes, semua pendaftarannya dilakuka manual dan pengimputan sistemnya nanti terakhir secara manual saja," ujar Zulki.
Lebih jauh Zulki menyebutkan, pihaknya menargetkan dalam satu kesatuan, paling tidak 70 persen dari populasi yang ada di RSUD M Yunus sudah tervaksinasi semua. Untuk jumlah 1.200 orang yang ada di RSUD M Yunus ia yakin jika secara manual, tidak kurang dari 1 bulan sudah rampung.
"Target awal kita sebenarnya 1 Minggu ini selesai, namun jika tetap seperti ini, maka saya rasa satu bulan pun belum tentu. Namun jika secara manual saya yakin target 150-200 orang perhari dapat tercapai," ungkapnya.
Sementara itu, Zulki menyebutkan bahwa dari angka 1.200 orang tersebut semuanya bukan hanya Nakes saja. Namun juga termasuk petugas kebersihan dan juga keamanan yang juga masuk dalam satu kesatuan.
"Jika orang-orang di Rumah Sakit kita sudah divaksin, maka para pasien kami akan dapat terlindungi dari paparan para Nakes," pungkasnya. (CE2)