345 Desa Belum Teraliri Listrik

Kamis 27-05-2021,19:58 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan 542.124 rumah tangga di Indonesia belum teraliri listrik hingga kuartal pertama 2021. Sementara jika dilihat dalam lingkup yang lebih luas, terdapat sekitar 345 desa yang belum menikmati listrik.

"Kami sudah identifikasi, sampai kuartal I 2021 kemarin itu sejumlah 542.124 rumah tangga, tentu saja ini data dinamis, karena tiap hari rumah tangga bertambah. Tapi untuk yang desa tidak sedinamis data rumah tangga," ujarnya dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Kamis (27/5) seperti dikutip dari detik.com.

Meski demikian, Rida menyebut rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,28 persen hingga kuartal I lalu. Sementara untuk rasio desa berlistrik sudah mencapai 99,59 persen. Menurutnya, dibutuhkan suntikan modal dari pemerintah kepada PT PLN (Persero) sekitar Rp12,02 triliun untuk dapat mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen pada 2022. Karena itu, dalam keempat tersebut, Rida meminta dukungan Komisi VII agar BUMN ketenagalistrikan ini mendapat suntikan modal demi menerangi seluruh tanah air.

"Melalui forum ini mohon bantuan sekira PMN PLN bisa ditambah dan kami tentu akan kawal agar penggunaannya betul-betul dimanfaatkan apa yang kita agendakan yaitu melistriki," tuturnya.

Jika suntikan modal atau PMN yang diberikan pemerintah kepada PLN kurang dari Rp12,02 triliun, maka target untuk menerangi seluruh wilayah Indonesia pun akan mundur dari 2022.

Dana PMN itu sendiri nantinya bakal dimanfaatkan untuk menjalankan beberapa strategi yang sudah dirancang. Pertama, melakukan perluasan jaringan untuk mengalirkan listrik ke desa dan atau rumah tangga yang dekat dengan grid PLN. Program perluasan jaringan untuk 24 desa di tahun 2021.

Kedua, pembangunan minigrid atau pembangkit berbasis EBT bagi kelompok masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau. Program minigrid ini untuk 37 desa di tahun 2021.

Ketiga, menyediakan tabung listrik atau yang disebut dengan alat penyalur daya listrik (APDAL) sebanyak 20.711 unit untuk 285 desa melalui APBN dan menyediakan pengisian energi listrik (SPEL) pada tahun 2021.

Strategi ini, sebut Rida, khusus untuk wilayah yang jarak satu rumah ke rumah lainnya mencapai 500 meter atau lebih, sehingga tidak mungkin dilakukan perluasan jaringan maupun pembangunan minigrid.

"Contoh menargetkan rasio 2022 100 persen dengan strategi yang sudah butuh Rp 12,02 triliun. Kalau misalnya APBN hanya Rp 5 triliun maka targetnya bergeser, mohon bantuannya bu Ratna di wilayah 3T sudah gelap gulita," pungkasnya. (hrf/age)

Tags :
Kategori :

Terkait