CE ONLINE - Warga Desa Duku Ulu Kecamatan Curup timur dibuat heboh. Ini setelah ditemukannya benda antik yang diduga peninggalan zaman perang, berupa kendi berukuran besar. Menariknya kendi tersebut ditemukan warga pada saat melakukan penggalian liang kubur di TPU Desa Duku Ulu pada Rabu (25/8) kemarin sekira pukul 10.00 WIB.
"Kami selaku Kades Duku Ulu membenarkan adanya penemuan benda antik, berupa kendi atau guci itu. Itu memang benar fakta, alias bukan mengada-ngada," terang Kades Duku Ulu, Amarwan SPd ketika disambangi wartawan CE dikediamannya.
Marwan melanjutkan kronologi penemuan kendi tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga bernama Rodi (42). Ketika itu Rodi sedang menggali liang kubur. Dan saat menggali sekitar 60 sampai 70 centimeter dari permukaan tanah, cangkul yang dipakainya mengenai benda dan terdengar seperti memukul batok. Hanya saja tanpa menaruk curiga penggalian terus dilanjutkan, dan pada akhirnya terlihatlah semacam tutup kendi.
"Ternyata benar, itu adalah kendi atau guci yang berukuran cukup besar," jelasnya.
Adapun lantaran kendi tersebut mengenai cangkul, saat ini yang berhasil pihaknya amankan yakni hanya berupa serpihan atau pecahan kendinya saja. Serpihan tersebut diketahui diletakkan di dalam kantor Desa Duku Ulu.
"Jadi untuk smentara kita amankan dulu serpihannya di dalam sebuah kardus yang di kita simpan di kantor desa," katanya.
Senada dengan yang disampaikan Kades. Rodi selaku yang melakukan penggalian membenarkan penemuan kendi tersebut. Ketika itu dirinya tengah menggali kuburan untuk memakamkan jenazah saudaranya yang bernama Eva binti Abdul Kasim (48 tahun). Dikatakannya pada saat penggalian tidak dilakukan seorang diri, namun ada beberapa orang warga lainnya.
Rodi juga menuturkan, ketika itu warga heboh dan ingin segera meminta dirinya untuk memecahkan kendi atau guci tersebut. Hal itu lantaran warga penasaran dengan apa yang ada didalamnya.
"Alasan kenapa kami pecahkan, karena warga sudah ramai dan minta kami pecahkan, supaya bisa lihat isinya apa. Dan setelah kami pecahkan, ternyata seluruh isinya merupakan bongkahan tanah, dimana tanah tersebut berbeda dengan tanah yang ada diluar kendi. Tanahnya berwarna coklat susu dan teksturnya pun mirip seperti pasir. Sedangkan tanah yang ada diluar kendi berwarna kuning. Ketika itu juga saya tidak terpikir untuk mengambil atau menyimpan tanahnya, karena posisi kami ahli rumah yang terkena musibah. Dan yang meinggal itu bibi saya," pungkasnya. (CW1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: