CE ONLINE - Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Rejang Lebong menyampaikan jika pada tahun 2021 ini, anggaran untuk penyertaan modal Bank Bengkulu (BaBe) Curup senilai Rp 1,7 Miliar. Dan pihaknya membenarkan jika sejauh ini anggaran tersebut memang belum direalisasikan pada BaBe untuk dijadikan penyertaan modal.
“Dalam Perda APBD 2021 dianggarkan itu Rp 1.7 Miliar dan ini memang belum kita realisasikan, karena kita masih memprioritaskan realisasi uang urgensi,” sampai Plt Kepala BPKD Rejang Lebong, Andi Ferdian, kemarin kepada CE.
Dikatakan pihaknya memaklumi saja jika ada mis komunikasi pada saat pembabasan beberapa waktu lalu angtara Bank Bengkulu dan pihak DPRD. Pasalnya pimpinan saat ini masih baru dan sedang menyesuaikan dan menyelesaikan tugas pimpinan sebelumnya.
“Hanya mis saja antar keduanya, dengan persepsi yang berbeda,” terangnya.
Adapun disampaikan Andi, pada senin hari ini pihaknya bersama Bank Bengkulu akan kembali membahas ulang mengenai dana penyertaan modal tersebut. Salah satun tujuanya untuk menentukan penyertaan modal pada tahun 2022 mendatang. Termasuk juga mengklarifikasi untuk penyertaan modal pada BaBe ditahun 2021 ini.
“Senin (hari ini,red) kita bahas ulang, dan kita BPKD dilibatkan untuk pembahasan ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut diterangkan Andi, terkait dana penyertaan modal yang dikucurkan daerah lebih melihat pada kemampuan anggaran daerah. Jika memang memungkinkan besar, akan diberikan besar, jika memang tidak memungkinkan besar, maka biasanya hanya deviden yang kembali disertakan.
"Namun jika anggaran defisit sangat memungkinkan tidak ada penyertaaan modal. Ini tergantung kemampuan anggaran kita dan struktur APBD Rejang Lebong, terlebih ditengah pendemi covid 19 ini tidak memungkinkan untuk penyertaan modal yang besar. Pasalnya saat ini dari pemerintah pusat anggaran juga cukup terkendala,” pungkasnya. (CE1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: