CE ONLINE - Pandemi Covid-19 tidak membuat penyakit demam berdarah dengue (BBD berhenti mewabah. Apalagi di musim pancaroba seperti saat ini. Masyarakat pun diminta tetap waspada dengan penyakit DBD.
Hal ini ditegaskan Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang Wisnu Irawan, S.Kep, MM mengingat baru berjalan 3 pekan September ini, sudah ditemukan sebanyak 11 kasus DBD yang menyerang warga Kepahiang.
Hingga menambah jumlah kasus yang terjadi selama tahun 2021 sampai dengan september ini menjadi 37 kasus.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu (2020, red) memang terjadi penurunan untuk kasus DBD, tapi bagaimana pun tetap harus diwaspadai, apa lagi di musim panca raba seperti sekarang ini," ungkap Wisnu.
Dijelaskannya, untuk kasus DBD yang terjadi selama 2021 sebanyak 37 kasus, dengan rincian 6 kasus pada triwulan 1, 10 kasus triwulan ke 2 dan 21 kasus terjadi pada triwulan 3. Dan dilihat dari garfis itu pada dalam kurun waktu 3 bulan belakangan ini (Juli, Agustus dan September) ada terjadi kenaikan kasus lebih 100 persen dibandingkan triwulan 2 yang hanya ditemukan 10 kasus.
"Bulan ini (September, red) saja sudah ada 11 kasus DBD, ini baru awal memasuki musim penghujan, kalau tidak kita waspadai kita kuatir jumlah ini akan terus bertambah," ujarnya.
Upaya pihaknya tegas Wisnu, untuk mencegah mewabahnya DBD, dengan melaksanakan fogging pada setiap wilayah terjangkit. Namun tegas Wisnu, fogging bukan salah satu upaya pencegahan yang baik, pencegahan terbaik apa pada kewaspadaan dimasyarakat itu sendiri.
"Fogging itu bukan obat, fogging hanya membunuh nyambuk penyebab DBD dewasa, jentik nyamuk akan tetap ada, sehingga upaya yang paling tepat itu, dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing masing dengan 3 M," tukas Wisnu. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: