CE ONLINE - Saat ini masih banyak warga Kabupaten Rejang Lebong yang membutuhkan program bedah rumah. Warga yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH) rata-rata memiliki dinding dari pelupuh (bambu), beratapkan seng, asbes bahkan ilalang, berlantaikan pelupuh bahkan ada juga tanah seadanya.
Salah satunya Karnila Asni, merupakan warga di Kecamatan Curup Utara yang tinggal di dalam rumah berukuran 3 meter kali 5 meter. Memiliki rumah yang secara keseluruhan hampir bermaterial dari bambu.
"Bisa dilihat rumah saya ya seperti ini adanya. Kecil dan hampir semua bahan dari pelupuh, seperti dinding dan lantai, atap nya seng," ungkapnya kepada wartawan, Senin (4/10).
Bahkan diketahui rumahnya tidak sampai dialiri listrik sebagai salah satu kebutuhan dalam rumah tangga. Selama ini dirinya masih memakai cara tradisional yakni menggunakan lampu penerang berbahan bakar minyak tanah.
"Selain itu sulitnya juga saya d irumah ini mengajar ngaji anak-anak, dan semakin lama jumlah mereka bertambah hingga kini ada 12 orang. Di rumah sekecil ini tentu sangat sempit," ujarnya.
Oleh karenanya, pihaknya berharap bisa mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah setempat terkait kondisi rumah yang tidak layak huni.
Senada dengan yang disampaikan oleh Amir, juga warga Kecamatan Curup Utara yang memiliki rumah tidak layak huni.
Memiliki kondisi rumah yang sama yakni berdinding dan berlantai pelupuh. Bahkan tampak kondisi pelupuh sudah mulai lapuk dan seng atap rumah juga berkarat.
"Yang namanya uluran tangan dari pihak pemerintah tentu sangat diharapkan bagi kami warga kurang mampu dan keseharian mencari uang dari hasil buruh di kebun orang," singkatnya. (CW1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: