CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Sebagaimana kita ketahui bersama jalan lintas Kepahiang - Bengkulu Tengah (Benteng) dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun ini, sudah ada 3 nyawa melayang akibat dari adanya pohon besar yang tumbang dan menimpa penguna jalan.
Pertama musibah naas itu dialami pasangan suami istri asal Lubuklinggau Sumatera Selatan yang meregang nyawa akibat kendaraan yang dikemudikan almarhum tertimpa pohon tumbang diwilayah pegunungan tepatnya di desa Tebat Monok Kepahiang yang terjadi pertengahan 2021 lalu. Dan kejadian serupa kembali terulang dan dialami warga Pendopo Kebupaten Empat Lawang Sumsel.
Sejak kejadian pertama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang telah menyurati pihak-pihak terkait untuk melakukan penebangan dan pemangkasan terhadap beberapa pohon besar yang memiliki kerawanan tumbang dan membahayakan penguna jalan. Hanya saja hampir 1 tahun berlalu dan setelah kembali memakan korban jiwa hal tersebut belum juga terealisasi.
Apakah harus ada korban berikutnya ?
Kepala Pelaksana BPBD Kepahiang Ir. Taufik yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menyampaikan jika dalam beberapa hari lalu, pihaknya sudah kembali melakukan rapat koordinasi di tingkat Provinsi Bengkulu.
Alhasil, keputusan untuk melakukan pemangkasan pada kurang lebih ada 38 batang pohon besar rawan tumbang di sepanjang jalan lintas Kepahiang - Benteng akan dilakukan dalam waktu dekat ini dengan pelaksana dari Badan Jalan Nasional (BJN).
"Tinggal menunggu SK teknis dari Pak Gubernur, Insya Allah dalam bulan ini pemangkasan dan penebangan akan segera dilaksanakan. Ini merupakan hasil rapat koordinasi kami Selasa (17/5) lalu di Bengkulu yang langsung dipimpin Asisten II Setprov," ucap Taufik.
Dijelaskannya, pelaksanaan pemangkasan sepenuhnya akan dilakukan oleh BJN, pihaknya hanya membantu dalam beberapa hal pelaksanaan teknis seperti pengangkuat sisa material pemangkasan dan juga penyediaan personil pembantu.
"Nanti yang melaksanakan seluruhnya dari BJN, kita hanya membantu," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya bersama dengan DLHK dan BPBD Provinsi dan BPB Benteng, sepanjang jalan lintas pegunungan dari Kabupaten Kepahiang hingga wilayah Bengkulu Tengah, ada 38 titik rawan pohon yang akan dilakukan pemangkasan dan penebangan.