Warga Dwi Tunggal Cium Dugaan 'Permainan Zonasi'

Kamis 07-07-2022,17:02 WIB
Reporter : NICKO ADE CHRISTYAN
Editor : SARI APRIYANTI

Hal senada juga disampaikan Atik (45), warga Dwi Tunggal lainnya. Dimana diakui anaknya juga tidak diterima di SMAN 1 RL dengan alasan yang tidak jelas.

Dikatakan Atik, sebagai warga Dwi Tunggal dirinya sangat kecewa dengan hasil pengumuman PPDB SMAN 1 RL.

Hal itu dikarenakan, banyak warga asli Dwi Tunggal yang tidak diterima, sementara banyak warga diluar zonasi yang diduga melakukan perpindahan KK diterima.

BACA JUGA : 6 SMP Belum Lapor Hasil PPDB

"Saya sudah beberapa kali bertanya soal sistem penerimaan jalur zonasi ini dengan pihak SMAN 1 RL, akan tetapi mereka tidak bisa menjawab dengan jelas, dan pertanyaan saya tidak terlalh diganggapi. Padahal anak saya sudah melengkapi semua persyaratannya. Bahkan saya juga siap jika anak saya harus dites secara pengetahuan dan juga dilihat nilainya," ucapnya.

Masih dikatakannya, dirinya juga sudah sempat melapor kejadian tersebut kelada pihak Cabdin, akan tetapi solusi yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkannya.

BACA JUGA : Rumah Pelaku Arisan Bodong Disegel 

Dimana Cabdin menyarankan agar anaknya masuk ke SMK maupun SMA yang berada diluar zonasinya sebagai pilihan terakhir.

"Kalau bisa masuk diluar zonasi, kenapa harus dibuat sistem zonasi ini. Kami cuma mau ingin kejelasan soal sistem yg ada ini, dan kami jngin diberikan solusi terbaiknya seperti apa," terangnya

Banyak Siswa Pindah KK

TERPISAH Waka Humas SMAN 1 RL Edi Supriyanto MPdI yang merupakan panitia PPDB saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, sistem yang digunakan memang sitem zonasi.

BACA JUGA : Kasus Arisan Bodong Seret Tersangka Baru 

Dimana jarak terjauh yang diterima di SMAN 1 RL adalah 370 meter dari lokasi SMA.  

Namun diterima atau tidaknya siswa tersebut bergantung dengan aplikasi yang sudah disediakan pemerintah. Dimana aplikasi tersebut dapat mengetahui jarak tempat tinggal siswa dari lokasi sekolah.

"Kami hanya melakukan proses penerimaan berkas saja disekolah, sementara untuk penyeleksian berkasnya itu melalui aplikasi yang tersedia," ujarnya.

Namun diakui Edi, memang sistem yang digunakan oleh pihaknya saah ini terbatas oleh aturan. Selama setahun kebelakang banyak siswa yang ingin masuk kesini,terlebih dahulu melakukan pemindahan KK.

Kategori :