Jika ada tindakan yang harus diberi ucapan ‘terimaksih’ dan anak lupa menerapkannya. Jangan langsung dimarah ya, ingatkan ia dengan penuh kasih sayang.
Sesuatu yang diajarkan dengan cara keras tidak akan menjadi ilmu bagi anak, malah akan menimbulkan energy negative bagi anak.
BACA JUGA:Cara Memberi Hukuman yang Mendidik untuk Anak, Tanpa Kekerasan!
• Jangan terlalu mengancam
Seperti yang dikatakan sebelumnya mengajari anak dengan cara yang keras tidak akan memberikan hasil yang baik. Ketika dari sejak kecil anak di didik dengan keras dalam semua hal, maka percayalah semakin ia tumbuh hal itu akan menjadi traumanya.
Bukan hasil yang diharapkan, bukan? Jadi bedakan mana yang namanya mengajari anak dengan tegas dan mengajari anak dengan keras. Ketika mengajari anak dengan tegas ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang dewasa serta tidak plin plan. Tapi jika diajari dengan keras anak malah akan membangkang karena merasa mendapatkan tekanan.
Anda bisa mengajari anak dengan lembut dan penuh kasih sayang. Boleh-boleh saja, jika anda ingin memberikan hadiah sebagai bentuk reward.
Tapi jangan berlebihan yaa! Takutnya kebiasaan yang dia lakukan tidak didasari rasa tulus tapi karena adanya imbalan.
BACA JUGA: Beberapa Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak Remaja
• Beritahu anak kehebatan mengucapkan ‘terimakasih’
Saat fase anak anak, ia akan menyuka figure action yang melakukan perbuatan baik. Ia akan selalu ingin menjadi superhero atau pahlawan yang hebat bagi semua orang. Dari hal ini beritahulah anak bahwa mengucapkan ‘terimakasih’ adalah aksi hebat pahlawan.
Menjadi orang hebat dapat dimulai dari hal kecil. Dengan begitu anak akan merasa menjadi pahlawan yang baik dengan mengucapkan ‘terimakasih’.
Beritahu juga pada anak bahwa mengucapkan ‘terimakasih’ adalah bentuk menghargai orang lain. Ucapan ‘terimakasih’ tidak hanya saat ia diberikan bantuan tapi saat ia diberikan hadiah, ucapan sanjungan, penghargaan dan sorakan rasa hormat.
Ucapan ‘terimakasih’ tidak hanya bisa diterapkan untuk orangtua dan teman saja, ya! Beritahu anak untuk dapat mengucapkan ‘terimakasih’ ke siapa pun orang yang ia temui dan telah membantunya.
Dengan tukang parkir yang telah membantu, maka contohi kepada anak untuk mengucapkan ‘terimaksih’. Karena ucapan ‘terimakasih’ akan membentuk anak menjadi sosok yang rendah hati kepada siapapun, dan nantinya orang lain akan segan kepadanya karena kerendahan hati itu.