Mengenal dan Memahami Pasar Saham untuk Investor Pemula

Minggu 11-08-2024,02:00 WIB
Reporter : Farel
Editor : Desi AP

 

Struktur Pasar Saham

  • Bursa Efek: Ini adalah tempat fisik atau digital di mana transaksi saham terjadi, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) atau New York Stock Exchange (NYSE). Bursa ini mengatur perdagangan dan memastikan transparansi.
  • Perdagangan: Saham diperjualbelikan melalui broker, yang bertindak sebagai perantara antara pembeli dan penjual. Broker memiliki peran penting dalam memfasilitasi transaksi dan memberikan informasi kepada klien.

BACA JUGA:Rahasia Investasi Aman: Membangun Masa Depan Finansial yang Kuat

BACA JUGA:Memulai Investasi Saham: Membangun Portofolio yang Kuat dari Nol

 

Jenis-jenis Pasar Saham

1. Pasar Primer: Di sinilah saham baru pertama kali dijual kepada publik melalui proses yang disebut Initial Public Offering (IPO). Ini memberikan perusahaan dana segar untuk berkembang.

2. Pasar Sekunder: Merupakan tempat di mana saham yang sudah ada diperdagangkan di antara investor. Di sini, harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan dan kondisi pasar secara keseluruhan.

 

Siapa yang Terlibat Dalam Pasar Saham?

  • Perusahaan: Entitas yang menerbitkan saham untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan operasional mereka.
  • Investor: Individu atau institusi yang membeli saham untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga atau dividen.
  • Brokers: Perantara yang membantu dalam proses jual beli saham, memberikan akses kepada investor untuk bertransaksi di pasar.

BACA JUGA:Cara Investasi dengan Penghasilan Pas-pasan

BACA JUGA:Mahasiswa Bisa Investasi Emas di DANA, Ini Tipsnya

 

Risiko di Pasar Saham


Sc:umsu-ILUSTRASI/NET-

  •  Volatilitas: Harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan kerugian bagi investor yang tidak siap.
  •  Risiko Ekonomi: Faktor-faktor ekonomi seperti resesi atau inflasi dapat mempengaruhi kinerja pasar secara keseluruhan.
  •  Risiko Perusahaan: Kinerja buruk dari perusahaan tertentu dapat berdampak langsung pada nilai saham mereka, menimbulkan risiko bagi pemegang saham.

BACA JUGA:Saham vs Obligasi: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi Anda?

Kategori :