Ini Peran Pahlawan Wanita dalam Sejarah Perjuangan Indonesia

Kamis 15-08-2024,14:51 WIB
Reporter : Anjela
Editor : Desi AP

Dia memimpin pasukan Aceh dengan tekad yang kuat, meskipun harus menghadapi banyak kesulitan, termasuk kehilangan sebagian besar pasukannya.

Cut Nyak Dien akhirnya ditangkap dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, di mana ia meninggal pada tahun 1908. Keberanian dan pengorbanannya menjadikan Cut Nyak Dien sebagai simbol kekuatan dan keteguhan hati wanita Indonesia.

BACA JUGA: 7 Nama Pahlawan yang Ada Pada Uang Kertas yang Jarang Diketahui

BACA JUGA: Daftar Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S/PKI

 

3. Martha Christina Tiahahu: Pahlawan Muda dari Maluku


Martha Christina Tiahahu-ILUSTRASI/NET-

Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan wanita dari Maluku yang berjuang melawan penjajah pada usia yang sangat muda. Lahir pada 4 Januari 1800, Martha Christina ikut dalam pertempuran melawan Belanda bersama ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu. Meskipun usianya baru menginjak 17 tahun, ia terlibat langsung dalam perlawanan fisik, menunjukkan keberanian yang luar biasa.

Setelah ditangkap oleh Belanda, ia menolak untuk makan sebagai bentuk perlawanan hingga akhirnya meninggal dalam perjalanan pengasingan. Kisah heroiknya menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.

BACA JUGA:Pahlawan Wanita Indonesia: Inspirasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan

BACA JUGA:Semnas IAIN Curup, Perjuangkan Kakek Ashanty jadi Pahlawan Nasional

 

4. Dewi Sartika: Pionir Pendidikan untuk Perempuan Sunda


Dewi Sartika-ILUSTRASI/NET-

Dewi Sartika, lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung, Jawa Barat, adalah pionir pendidikan bagi perempuan Sunda. Ia mendirikan sekolah perempuan pertama di Indonesia, Sekolah Istri, pada tahun 1904.

Sekolah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar kepada perempuan agar mereka dapat mandiri dan berperan aktif dalam masyarakat.

Kategori :