7 Nama Pahlawan yang Ada Pada Uang Kertas yang Jarang Diketahui
ilustrasi uang kertas.-ist-
NASIONAL,CURUPEKPRESS.COM - Uang merupakan alat transaksi atau pembayaran yang sah di Indonesia. Masyarakat Indonesia menggunakan uang untuk membeli atau menukar jasa seseorang. Selain mengadakan upacara bendera dihari pahlawan, untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berkorban untuk negeri ini.
Nama pahlawan juga di gunakan sebagi nama tempat atau nama jalan. Bahkan salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia dengan menerbitkan uang kertas rupiah bergambar Pahlawan.
BACA JUGA:
- Menggali Peluang Bisnis di Bidang Export-Import: Simpel Tapi Menjanjikan
- Bisnis Rumahan : Peluang Wujudkan Impian dari Ruang Keluarga
Berikut 7 nama pahlawan yang namanya terpampang di uang kertas:
Pada pecahan 1000 kertas Pahlawan Nasional Tjut Meutiah sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas. Dengan warna dominan hijau dengan ukuran 121 milimeter x 65 centimeter. Tjut Meutia adalah pahlawan nasional Indonesia yang berjuang melawan penjajahan belanda. Tjut Meutia meripakan pahlawan dari daerah Aceh. Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.
Pada uang 2000 rupiah Mohammad Hoesni Thamrin yanh terpampang di uang rupiah baru pecahan uang kertas. Ia merupakan perintis Revolusi Kemerdekaan Indonesia dan beliau banyak berjuang demi Indonesia. Seperti membentuk Dewan Volksraad, memprakarsai berdirinya Fraksi Nasional, dan turut membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia untuk kemerdekaan Indonesia.
Beliau merupakan pahlawan yang berasal dari Betawi, dan menjadi salah satu tokoh dari organisasi Kaoem Betawi yang pertama kali menjadi anggota Dewan Rakyat di Hindia Belanda, yang mewakili kelompok pribumi.
Pada uang 5000 kertas terpampang pahlawan yang bernama Dr. K.H. Idham Chalid, Beliau merupakan pahlawan dari kalimantan selatan. Ia merupakan politikus yang cukup berpengaruh. Idham Chalid menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada kabinet Djuanda bahkan juga di kenal sebagai ulama yang berperan pada masa orde lama dan orde baru. Beliau juga terpilih menjadi ketua umum PBNU saat usianya masih 34 tahun.
Sumber: