Sejarah Desa Tabarenah, Desa Perjuangan di Rejang Lebong

Rabu 04-09-2024,08:00 WIB
Reporter : Santri
Editor : Desi AP

Lettu Arifin Djamil dan pasukan diperintahkan untuk meninggalkan Kota Curup. Jepang terus berusaha mencari untuk menangkap Arifin Djamil bahkan Bakarudin Tuib ditangkap Jepang. Barlian meminta Jepang untuk melepas Bakarudin.

Tapi ditolak Bakarudin akan dilepas jika ditukar dengan Arifin Djamil, Barlian marah dan seluruh TKP dikumpulkan untuk memasuki Markas Jepang. Serangan akan dilakukan tepat pukul 00.00 WIB, 17 Desember 1945. Dimulai dengan pemadaman listrik PLTA Tes.

BACA JUGA:Sejarah Zebra Cross dan Fungsinya

BACA JUGA:Alor Nusa Tenggara Timur, Objek Wisata Budaya dan Sejarah

 

Dalam pertempuran itu, Bakarudin berhasil diselamatkan oleh Zakaria Kamidan, menjelang subuh serangan dihentikan. pasukan bergerak ke arah Bukit Daun dan membuat pertahanan di Tabarenah.

Pagi hari 17 Desember 1945, Jepang melakukan pembersihan. Pos pertahanan TKR diserbu, pasar Bang Mego diserbu terlebih lagi, pada Fajar 22 Desember 1945 Jepang menyerang pos pertahanan TKR di Taba Renah.

Rumah rakyat dibakar dan ditembakpun dilepas. Pos TKR yang dipimpin Walikota Barlian dibombardir karena memiliki sedikit senjata dan manunisi.

BACA JUGA: Sejarah Hari Guru Bermula dari Kepres Soeharto

BACA JUGA: Sejarah Wabah Penyakit Menyerang Kerajaan Pat Petulai, Gagal Panen dan Ternak Mati

 

Sehingga saat digempur TKR kesulitan. Untuk menghambat pergerakan Jepang, pasukan TKR terpaksa meledak dan menghancurkan jembatan.

Namun, pasukan Jepang terus merangsek dengan menghancurkan Sungai Musi yang saat itu udara sedang dangkal.

Dalam pertempuran itu, banyak korban yang terluka dan gugur. Kalah jumlah dan kalah senjata, TKR akhirnya bergerak mundur ke arah Rimbo Pengadang.

 

Itulah sejarah desa perjuangan Desa Tabarenah, desa yang menjadi saksi bisu perjuangan pahlawan kita yang berjuang.

Kategori :