Orang yang menjalani pengobatan jangka panjang dengan obat-obatan ini berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan kalsium dan perlu memantau asupan kalsium mereka.
Kurangnya aktivitas fisik, terutama latihan beban, dapat mempengaruhi kepadatan tulang.
Tulang memerlukan tekanan fisik untuk merangsang pertumbuhan dan mempertahankan kepadatan mineralnya.
Gaya hidup yang terlalu banyak duduk atau kurang bergerak dapat menyebabkan tulang menjadi lebih lemah dan meningkatkan risiko kekurangan kalsium dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital: Tantangan dan solusi yang Dihadapi
BACA JUGA:Minuman Sehat yang Wajib Dikonsumsi Rutin untuk Menjaga Kesehatan
7. Kehamilan dan Menyusui
Selama masa kehamilan dan menyusui, kebutuhan kalsium tubuh meningkat secara signifikan untuk mendukung pertumbuhan janin dan produksi ASI.
Jika ibu hamil atau menyusui tidak mengonsumsi kalsium yang cukup, tubuh akan mengambil cadangan kalsium dari tulang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium.
Konsumsi alkohol berlebihan tidak hanya merusak hati dan organ lainnya, tetapi juga mempengaruhi metabolisme kalsium.
Alkohol dapat mengganggu produksi hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar kalsium dalam darah, serta mengurangi penyerapan kalsium di dalam usus.
Hal ini dapat menyebabkan kekurangan kalsium dalam jangka panjang.