Pastikan untuk memeriksa kredibilitas dan reputasi supplier melalui testimoni atau review dari pelanggan sebelumnya.
3. Negosiasi Harga dan Ketentuan Pembelian
Sebelum melakukan pembelian, Anda perlu bernegosiasi mengenai harga dan ketentuan pembayaran.
Negosiasi ini bisa mencakup harga per unit produk, biaya pengiriman, dan jangka waktu pembayaran.
Biasanya, dalam perdagangan internasional, pembayaran dilakukan melalui metode seperti transfer bank, letter of credit (L/C), atau pembayaran di muka. Ketentuan-ketentuan ini harus jelas agar tidak ada kebingungan di kemudian hari.
BACA JUGA:Ikan Masih Impor dari Luar Kepahiang
4. Pengaturan Pengiriman Barang
Setelah mencapai kesepakatan dengan pemasok, langkah selanjutnya adalah mengatur pengiriman barang ke negara asal. Pengiriman bisa dilakukan melalui laut, udara, atau darat, tergantung pada jenis produk, biaya, dan waktu pengiriman yang dibutuhkan.
Penting untuk memilih metode pengiriman yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan bisnis Anda. Pastikan juga untuk memahami istilah-istilah yang digunakan dalam pengiriman internasional, seperti FOB (Free On Board), CIF (Cost, Insurance, and Freight), dan EXW (Ex Works).
5. Memahami Prosedur Bea Cukai dan Pajak Impor
Salah satu aspek penting dalam proses impor adalah pemahaman terhadap prosedur bea cukai dan pajak impor. Setiap negara memiliki peraturan yang berbeda terkait impor, dan barang yang masuk ke negara tujuan akan dikenakan bea masuk serta pajak tertentu.
Sebagai importir, Anda harus memastikan bahwa produk yang diimpor telah memenuhi persyaratan teknis dan dokumen yang diperlukan agar tidak terkendala di bea cukai. Beberapa dokumen yang sering diperlukan antara lain faktur komersial, surat jalan, dan sertifikat asal produk.