Sedangkan koin kripto adalah mata uang digital yang memiliki blockchain-nya sendiri.
Koin ini, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau Litecoin (LTC), berfungsi sebagai alat pembayaran atau simpanan nilai.
Jadi, jika token lebih fleksibel dan bisa digunakan untuk banyak hal, koin lebih fokus sebagai uang digital yang dipakai dalam transaksi.
Koin kripto biasanya digunakan untuk membeli barang dan jasa atau sebagai investasi.
Misalnya, Bitcoin digunakan sebagai alat pembayaran atau sebagai penyimpan nilai yang bisa diubah ke mata uang fiat seperti dolar atau rupiah.
BACA JUGA:Tren Kripto yang Diprediksi Akan Booming di 2025
BACA JUGA:Mengenal NFT dan Hubungannya dengan Pasar Kripto
Perbedaan Antara Token dan Koin Kripto
Blockchain, Koin memiliki blockchain-nya sendiri. Misalnya, Bitcoin punya blockchain Bitcoin, Ethereum punya blockchain Ethereum.
Token, sebaliknya, tidak memiliki blockchain sendiri dan dibangun di atas blockchain yang ada, seperti Ethereum atau Binance Smart Chain.
Tujuan Penggunaan
- Koin lebih sering digunakan sebagai mata uang digital untuk transaksi.
- Token digunakan untuk berbagai macam tujuan dalam sebuah proyek, seperti memberikan akses ke produk, berpartisipasi dalam voting, atau bahkan bisa mewakili aset fisik atau virtual.
Fungsi dalam Ekosistem
Koin berfungsi sebagai alat tukar dan penyimpan nilai dalam ekosistem kripto.
Token bisa berfungsi lebih spesifik, misalnya untuk proyek DeFi, NFT, atau bahkan sebagai bagian dari game di dunia virtual.