CURUPEKSPRESS.COM - Sepanjang tahun 2024, Puskesmas Perumnas mencatat telah menangani 41 kasus tuberkulosis (TB). Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 pasien dinyatakan selesai menjalani pengobatan, sementara satu orang pasien meninggal dunia. Sisanya, sebanyak 25 orang, masih dalam masa pengobatan dan pengawasan.
Kepala BLUD UPT Puskesmas Perumnas, dr dr Foonam Dasen, mengungkapkan bahwa penanganan TB menjadi prioritas karena penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia."Tahun lalu kita Puskesmas Perumnas berhasil menangani kasus TB sebanyak 41 orang di wilayah kerja Puskesmas Perumnas," ucapnya.
BACA JUGA:Targetkan 1.467 Kasus TBC di Rejang Lebong
BACA JUGA:123 Warga Dinyatakan Positif TBC
Menurutnya, penyakit TB memang menjadi salah satu target Kementerian Kesehatan untuk dideteksi dan ditangani sebanyak mungkin. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran dan kematian akibat TB.
"Terkait ini memang ada target dari pusat dalam hal ini Kemenkes. Daerah mencari dan menangani kasus TB sebanyak mungkin agar penyebarannya bisa diputus," ujar dr. Foonam.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Puskesmas Perumnas secara aktif melakukan berbagai upaya untuk menemukan dan menangani kasus TB, seperti pemeriksaan rutin, edukasi masyarakat, dan pengawasan ketat terhadap pasien yang sedang menjalani pengobatan.
BACA JUGA:Berantas 1.181 Kasus TBC di Wilayah Rejang Lebong
BACA JUGA:1.494 Warga Idap TBC, Terbanyak di Kecamatan Kepahiang
Meskipun TB adalah penyakit menular yang serius, sambung dia, pengobatan yang tepat dan disiplin dapat menyembuhkan pasien sepenuhnya. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti batuk yang tidak kunjung sembuh selama dua minggu atau lebih, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan.
"Jangan sungkan untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau faskes lain ketika mengalami gejala TB," tuturnya.
Puskesmas Perumnas juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan kepatuhan terhadap pengobatan TB, demi mencapai target eliminasi TB di Indonesia sesuai dengan rencana strategis nasional.